Soreang, Jelajah News.
Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna berharap kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung kedepan untuk melakukan penghitungan secara proporsional dalam pelaksanaan operasi pasar murah sembilan bahan pokok, mulai dari minyak goreng, gula putih maupun beras premium untuk masyarakat di masing-masing kecamatan
Pentingnya ada penghitungan secara proporsional, Bupati Dadang Supriatna menyebutkan karena masing-masing kecamatan berbeda jumlah desanya, yaitu ada yang 6 desa hingga 14 desa.
"Artinya, kalau pembagian kedepan, mohon dihitung juga jumlah penduduk atau KPM (keluarga penerima manfaat) sebagai penyeimbang proporsional dalam rangka pembagiannya. Jadi bukan 2000 liter minyak goreng per kecamatan nantinya, seharusnya disesuaikan dengan jumlah desa dan kelurahan yang mencapai 280 desa/kelurahan," kata Dadang Supriatna saat melaksanakan operasi pasar murah minyak goreng kemasan, gula putih dan beras premium di Banjaran, Selasa (1/3/2022).
Untuk menindaklanjuti keinginan dari jajaran Forkopimda Bandung, ia berharap kepada para camat, warga yang akan membeli minyak goreng sekaligus untuk melaksanakan vaksinasi. "Sepakat ya. Kalau 2000 liter minyak goreng itu per kecamatan, maka sasaran vaksinnya minimal 1000 orang. Jadi sasarannya adalah 30.000 peserta vaksin sehingga akan menambah vaksin dosis pertamanya," ucap Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna.
Kang DS mengungkapkan, jajaran Forkopimda Bandung ditargetkan vaksinasi dosis pertama 90 persen, dan saat ini masih kurang dari target tersebut.
"Tapi tidak menghambat proses penyaluran dari kebutuhan minyak goreng tersebut. Sing merenah, sing tumaninah para camat, tujuannya bisa sampai dan sasaran vaksinnya bisa terlaksana. Strateginya diserahkan kepada para camat dan kepala desa," ungkapnya.
Kang DS pun meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan serta Asisten untuk menghitung berapa kebutuhan sembako untuk masyarakat jelang memasuki bulan suci Ramadan. "Soalnya, bulan depan sudah memasuki bulan suci Ramadan. Dari sekarang untuk dipersiapkan. Apa saja dari sekarang sembako yang sudah siap, dan apa saja yang langka dan nanti strateginya dengan pimpinan Bulog. Bulog diharapkan bisa membantu, jangan sampai masyarakat Kabupaten Bandung kekurangan sembako," tutur Dadang Supriatna.
Ia pun berharap kepada kepala dinas untuk mendata produsen sembako yang ada di Kabupaten Bandung, contohnya di Cipelah ada produk gula merah atau gula aren. Termasuk didata ada kelompok tani, di antaranya Kelompok Wanita Tani atau potensi-potensi apa saja yang nantinya bisa disampaikan kepada dirinya.
"Jangan sampai saat memasuki bulan suci Ramadan mengalami kekurangan sembako," katanya.
Kang DS menegaskan, jika di lapangan diketahui ada penimbun sembako, untuk disampaikan langsung kepada Kapolresta Bandung. "Nanti Kapolresta Bandung dan Kasatpol PP yang akan langsung sidak ke lapangan untuk melakukan penertiban," Ungkapnya. (*) (Sumber: Pemkab Bandung/Asdar)
0 comments:
Posting Komentar