Senin, 26 September 2022

Program Bedas Ngamumule Leuweung, Pemkab Bandung Fokus Tangani Sub DAS Ciwidey


Rancabali, Jelajah News - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan Bedas  Ngaleuweung (Ngamumule Leuweung) di Perkemahan Curug Bentang Pajajaran, Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu-Minggu (24-25/9/2022).

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah, sebagai  penggerak langsung dalam upaya penataan dan perbaikan  lingkungan sekitar. Unsur pemerintah pusat, BBWSC, unsur Pemeirntah Provinsi Jabar, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Perangkat Daerah, komunitas lingkungan, masyarakat dan pihak lainnya dilibatkan dalam kegiatan Bedas Ngamumule Leuweung  tersebut di Sub DAS Ciwidey tersebut. Gerak cepat yang dilakukan Pemkab Bandung itu, setelah sebelumnya terjadi bencana banjir bandang di aliran Sungai Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung beberapa bulan lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan, kegiatan Bedas Ngamumule Leuweung (Ngaleuweung) itu adalah untuk membangun kesadaran individu dan kolektif dalam rangka percepatan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pengendalian bencana dan kerusakan di Sub DAS Ciwidey. Selain itu untuk membangun kerusakan lingkungan Sub DAS Ciwidey. 

"Intinya, pascabanjir bandang di Ciwidey, Pak Bupati Bandung salah satunya menerima ekspos dari Penata Giriharja, Konsorsium Komunitas Lingkungan di Sub DAS Ciwidey," kata Asep Kusumah ketika dihubungi, Minggu (25/8/2022).

Kemudian dengan adanya ekspos itu, lanjut Asep Kusumah, Bupati Bandung mencermati dan selanjutnya menyiapkan, bahwa salah satu solusi yang harus dilakukan upaya kolaborasi yang bersifat pentahelix.

"Karena memang Sub DAS Ciwidey atau kawasan hutan, selama ini  kewenangannya bersifat multi pihak, lintas sektor dan tentu  berkaitan juga dengan keberadaan manut masyarakat. Nah, ini Pak Bupati langsung membentuk tim pada tanggal 1 Juli 2022 lalu di Rumah Dinas Bupati Bandung, Soreang,"  kata Asep  Kusumah. 

Pada pembentukan tim itu, Asep Kusumah mengatakan, Bupati Bandung memberikan komando, arahan dan sekaligus membentuk tim percepatan, penanganan dan pengendalian bencana dan kerusakan lingkungan di Sub DAS Ciwidey. 

"Ditetapkan dengan keputusan Bupati Bandung, dimana didalamnya ada tiga tim. Pertama, tim mitigasi, tugasnya melakukan pemetaan, identifikasi memotret secara faktual di lapangan. Kira-kira faktor apa yang memang  salah satunya menimbulkan banjir bandang," jelas Asep Kusumah.

Dari tim ini dihasilkan, lanjut dia, fakta-fakta lapangan setelah lebih dari delapan kali turun ke lapangan, dari mulai kerusakan badan sungai, karena longsoran, dan sumbatan. "Kemudian titik-titik longsoran. Kemudian ada juga di kawasan Perhutani, berpotensi menjadi penyumbang sedimentasi karena ada penanaman pohon di luar ketentuan. Yang memang menjadi salah satu pekerjaan besar, karena masyarakat menanam stroberi di sekitar sempadan sungai," ujarnya. 

Tapi alhamdulillah, imbuh Asep Kusumah, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) di kawasan tersebut sudah bersepakat dan sudah menyatakan, bahkan sudah memiliki surat pernyataan untuk mengembalikan dan melakukan bersama-sama mengembalikan fungsi hutan sesuai dengan ketentuan. 

"Bagaimana fungsi hutan sesuai dengan ketentuan, pohon yang ditanam pun seperti yang dilaksanakan Pak Bupati secara simbolis sudah melakukan penanaman pohon konservasi. Kemudian, menanam buah-buahan produktif, sebagai penguat," katanya.

Menurutnya, bahwa dalam pelaksanaan konservasi itu, tidak hanya konservasi saja, tetapi berbasis kesejahteraan. 

"Kemudian untuk alih usahanya, dibantu oleh Pak Bupati dengan pendanaan pentahelix 80 stup lebah," katanya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Jumat, 23 September 2022

Bupati Bandung Mondok Di Rumah Gubuk di Kampung Cihonje


Ciparaya, Jelajah News - Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna didampingi istrinya, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna kembali melaksanakan program Saba Desa atau Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) ke 13 di Desa Mekarlaksana Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Kamis (22/9/22). 

Dalam kegiatan pada Program Saba Desa yang dilaksanakan di Kampung Cihonje RT 03/RW 07 Desa Mekarlaksana Kecamatan Ciparay tersebut, Bupati Bandung bersama istrinya menyempatkan diri menginap semalam di sebuah rumah gubuk yang sudah tak layak huni milik warga setempat.  Rumah panggung yang diperkirakan sudah berusia puluhan tahun dan berukuran 5 x 20 meter tersebut, dihuni oleh Komariah (72), seorang janda yang ditinggal suaminya meninggal lima tahun silam. 

Selesai melaksanakan shalat magrib, Bupati Bandung bersama istri langsung menemui Komariah di rumahnya dengan mengendarai sepeda motor.

"Nepangkeun abdi sareng pun bojo bade ngiring nginap, manawi diwidian," kata Dadang Supriatna kepada Komariah. 

Komariah yang lahir di Kampung Cihonje  dengan senang hati, langsung mengijinkan Bupati Bandung menginap di rumahnya. 

"Mangga ari kersa mah. Mung sakieu buktosna," jawab Komariah.

Komariah mengatakan, dalam kesehariannya tak punya pekerjaan, dan untuk kebutuhan sehari-hari mengandalkan pemberian dari anak-anaknya dan sesekali mendapatkan bantuan sosial dari program pemerintah seperti  bantuan langsung tunai kompensasi dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Alhamdulillah, punya kartu BPJS Kesehatan juga. Alhamdulillah, belum pernah digunakan karena terus sehat," katanya.

Bupati Bandung pun sempat bertanya kepada Komariah. Apakah punya KTP? "Insya Allah, besok rumah Ibu saya perbaiki. Rumah Ibu akan saya bedah," ujar Bupati.

Rumah Komariah yang jauh dari pusat keramaian Kota Ciparay tersebut terletak di atas perbukitan yang jaraknya sekitar 3 km dari Kantor Desa Mekarlaksana dan hanya bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan

akses jalannya yang menanjak, sehingga orang yang hendak berkunjung ke rumah Komariah harus mendaki dan siap menguras tenaga. 

Dalam diskusi akrabnya dengan Bupati, Komariah menjelaskan bahwa dia bersama warga sekitar sudah terbiasa berjalan kaki dengan menempuh medan yang berat dalam kesehariannya dan hanya sesekali menggunakan motor

"Sudah biasa hidup di kampung," kata Komariah dengan santai saat berbincang-bincang dengan Bupati Bandung. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Kamis, 22 September 2022

Bupati Salurkan Aspirasi Non ASN Kabupaten Bandung


Jakarta, Jelajah News - Menyikapi isu penghapusan tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN) pada November mendatang, Bupati Bandung Dadang Supriatna salurkan aspirasi pegawai non ASN Kabupaten Bandung melalui Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Bupati berharap, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dapat memperhitungkan dan mempertimbangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dibutuhkan di setiap daerah.

“Setiap daerah harus memiliki roadmap kebutuhan ideal PNSnya. Sehingga tidak ada degradasi dan kekurangan serta kekosongan pegawai untuk pelayanan ke masyarakat,” ucap Dadang Supriatna saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) APKASI Kemenpan RB di Puri Agung Convention Hall, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, (21/9/2022).

Jumlah ideal ASN di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung sesuai peta jabatan, lanjut bupati, mencapai 34.000 orang.

“Saat ini Pemkab Bandung memiliki 13.000 eksisting PNS, honorer sebanyak 11.000 dan 2.000 PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), berarti kurang sekitar 8.000. Belum lagi jumlah PNS yang pensiun setiap tahunnya mencapai 1.500 orang,” terang bupati yang akrab disapa Kang DS itu.

Pada kesempatan itu, Kang DS juga menyoroti proses rekrutmen pegawai non ASN. Bupati sangat mendukung jika pengrekrutan dilaksanakan secara bertahap.

“Apakah honorer saat ini bisa diangkat otomatis atau diseleksi, tentunya dengan tetap harus mengedepankan kompetensi untuk dijadikan prioritas. Jika keilmuan dari SDM tidak mumpuni, maka tidak bisa memaksakan. Karena saat ini dibutuhkan tenaga kerja yang profesional,” imbuh bupati.

Dirinya berharap, rapat Koordinasi APKASI dapat menghasilkan solusi atas permasalahan Non ASN atau tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah.

“Semoga forum ini akan menghasilkan solusi terbaik bagi pemerintah pusat, pemda, maupun para tenaga non ASN agar tercapai Indonesia Emas Tahun 2025. Dan mudah-mudahan seluruh non ASN di Kabupaten Bandung dapat terakomodir,” harapnya. 

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen dalam penanganan Non ASN. 

“Saat ini kami memiliki beberapa alternatif. Mudah-mudahan bisa segera menghasilkan rumusan yang tepat, dan hari ini diharapkan ada kesamaan persepsi antara pemerintah pusat dan daerah terkait solusinya,” tutur Abdullah.

Tak lupa, dalam kesempatan itu, Menpan RB berharap para kepala daerah lainnya dapat memberi saran dan solusi.

“Saya harap, nanti akan ada diskusi dari para kepala daerah mengenai kondisi di wilayah masing- masing, untuk membahas alternatif solusi,” tutupnya. (Sumber Pemkab Bandung/Asdar)

Senin, 19 September 2022

Memasuki Musim Penghujan, BPBD Imbau Masyarakat Untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan


Soreang, Jelajah News - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melayangkan surat edaran tentang  himbauan memasuki musim hujan pada tahun 2022 ini. 

"Awal musim hujan diprakirakan mulai September hingga Oktober 2022," kata Sekretaris Daerah selaku Kepala BPBD Kabupaten Bandung H. Cakra Amiyana didampingi Kepala Pelaksana BPBD Uka Suska Puji Utama di Soreang, Minggu (18/9/2022).

Sehubungan dengan hal tersebut, Cakra Amiyana  menghimbau kepada seluruh OPD/Instansi dan seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi 

musim penghujan. 

"Perlu diperhatikan, memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan dini (curah hujan, tinggi muka air) dan potensi wilayah terdampak bencana," kata Cakra Amiyana.

Dia juga menyebutkan langkah yang paling penting dan harus dilaksanakan adalah koordinasi dengan OPD/Instansi dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya. 

"Mengidentifikasi tempat pengungsian termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan. Selain itu, memastikan alat jalur evakuasi dan rambu-rambu bencana," katanya.

Cakra Amiyana juga berharap kepada sejumlah pihak untuk membersihkan saluran air drainase yang tersumbat oleh sampah dan bila terjadi hujan dapat meluap ke pemukiman rumah penduduk. 

"Meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi bila kondisi awan yang mungkin terjadi hujan deras dan angin kencang yang dapat berpotensi pohon rawan tumbang menimpa rumah dan kabel listrik," katanya.

Cakra Amiyana juga berharap kepada masyarakat yang berada di sekitar lereng/tebing tanah agar berhati-hati 

dan waspada terhadap pergerakan tanah/longsor. 

"Masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai dan yang beraktivitas di sungai bilamana terjadi hujan agar berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Bila mana air sungai meluap dan menyebabkan banjir dan 

mengevakuasi secara mandiri ke tempat aman, serta hindari badan sungai karena dikhawatirkan terjadinya banjir bandang yang membawa material lumpur, sampah dan ranting-ranting pepohonan," tuturnya.

Untuk diperhatikan pula, imbuh Cakra Amiyana, masyarakat yang rumahnya di lokasi rawan banjir untuk menyimpan barang dan dokumen penting ketempat yang aman. 

"Jika masyarakat yang berada diluar rumah hindari pohon besar, baliho/papan reklame, tiang listrik dan saluran air/gorong-gorong," ujarnya.

Cakra Amiyana juga mengingatkan kepada warga untuk menghindari dan kurangi aktivitas di wilayah lereng galian untuk menghindari terjadinya longsoran yang dapat merusak sarana dan prasarana dan meminimalisir korban jiwa. 

"Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung melalui nomor whatsapp 0851 6290 1129. Intagram: @ofcbpbdkabbdg Twitter: @ofcbpbdkabbdg Facebook: BPBD Kabupaten 

Bandung. Selain itu, mengetatkan Protokol Kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19," pungkasnya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Expo UMKM dan Gelar Budaya di Nagreg Kabupaten Bandung


Nagreg, Jelajah News - Sejumlah unsur masyarakat melaksanakan kegiatan Expo UMKM dan Gelar Budaya di Lapangan Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (19/9/22). Kegiatan yang dilaksanakan hingga 1 Oktober 2022 tersebut digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kecamatan Nagreg ke-21 tahun. Momentum kegiatan inipun dimanfaatkan pihak penyelenggara untuk melaksanakan gelar produk unggulan UMKM, lokal unggulan,  market center dan hiburan keluarga. Kegiatan Expo UMKM itu dalam upaya mengendalikan inflasi di daerah. 

Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi H. Agus Firman Zaini yang membuka kegiatan Expo UMKM dan Gelar Budaya tersebut.

Agus Firman Zaini berharap UMKM asal Kecamatan Nagreg jangan sampai jago kandang dan harus bisa memasarkan ke luar daerah. "UMKM di Nagreg harus bisa bersaing, untuk mengantisipasi ada pembangunan jalur Tol Cigatas (Cileunyi Gedebage Garut Tasikmalaya) yang diwacanakan pemerintah akan dibangun. UMKM asal Nagreg harus bisa meningkatkan kualitas kemasan," kata Agus Firman.

Agus Firman berharap para pelaku UMKM di Nagreg harus membuat terobosan, jangan sampai seperti pelaku UMKM di Cianjur, setelah ada jalur Tol Cipularang, banyak rumah makan yang gulung tikar. 

"Dulu Nagreg, ngetopnya buah naga. Sekarang, apa yang  dibanggakan di Nagreg? Apakah pindang Ma Ecot? Apa yang dibanggakan UMKM di Nagreg? Kalau Cicalengka, sudah ada kampung kerudung, Soreang kampung gamis, dan Margaasih kampung topi," ujar Agus Firman. 

Ia juga menilai, Nagreg belum ada wisata unggulan. Lapangan bola Nagreg Kendan  maupun lapangan Desa Nagreg bisa dijadikan tempat wisata, bergantung bagaimana cara mengemasnya. 

"Ciptakan tempat wisata yang baru di Nagreg. Sebab, UMKM akan beriringan dengan tempat wisata," katanya. 

Agus Firman berharap dengan adanya Expo UMKM ini banyak bermunculan kuliner yang khas, yang berasal dari desanya masing-masing. 

"Ini bagian dari menggali potensi yang ada di Kecamatan Nagreg. Yang kira-kira bisa bersaing di pasaran, adalah tugas kita untuk melakukan pembinaan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Sementara itu, Camat Nagreg Akhmad Aripin mengatakan kegiatan Expo UMKM dan Gelar Budaya ini dilaksanakan setelah tiga tahun vacum karena pandemi Covid-19. "Dampak pandemi Covid-19 itu banyak jadi korban jiwa, selain terpuruknya ekonomi masyarakat," katanya.

Dikatakan Akhmad Aripin, dalam upaya membangkitkan  perekonomian masyarakat, ia bersama panitia melaksakan Expo UMK. 

"Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah mengendalikan inflasi," katanya. 

Selain untuk memperingati Hari Jadi Nagreg ke 21, imbuh Camat Nagreg, yaitu dalam upaya melestarikan nilai nilai budaya lokal, maka digabungkan UMKM dan gelar budaya.

"Ini merupakan momemtum untuk  membangkitkan UMKM, pariwisata dan budaya di Nagreg," katanya. 

Dalam pelaksanannya, kata dia, tak ada bantuan APBD, dan ini kerjasama masyarakat melalui entahelix. Ia pun menyebutkan, tempat wisata di Nagreg itu banyak yang belum tergali. 

"Bekas galian bata merah juga sebenarnya bisa digunakan untuk tempat wisata. Tergantung bagaimana mengemasnya dengan baik, dan itu bisa jadi wisata keluarga," katanya. 

Camat Nagreg juga mengajak kepada sejumlah pihak untuk menggali potensi Situs Kerajaan Kendan yang melanda di Kabupaten Bandung.

"Itu bisa menjadi tantangan untuk menggali potensi Situs Kerajaan  Kendan," katanya.

Sementara itu pihak penyelenggara mengatakan, kegiatan Expo UMKM dan Gelar Budaya merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat kedepannya, selain bagian dari sinergitas dan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

"Banyak sektor ekonomi yang terpuruk. Makanya, kami kolaborasikan UMKM dan potensi budaya sebagai daya tarik Nagreg yang berbatasan dengan kabupaten lainnya," katanya. 

Selain gelar produk, katanya, pada kesempatan itu turut dilaksanakan panggung hiburan dengan menampilkan seni dan budaya. Siswa PAUD, SD, SMP, SMA atau Sederajat pun dilibatkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan lomba tradisional.

"Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat," katanya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Sabtu, 17 September 2022

Memperingati WCD, Bupati Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Kelola Sampah


Soreang, Jelajah News - Memperingati World Clean Up Day tahun 2022, Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran untuk pengelolaan sampah dengan berwawasan lingkungan

“Pada hari ini, saya mengajak mari kita bersama dengan seluruh komponen masyarakat untuk menguatkan komitmen, tekad dan niat mulia berkontribusi untuk sama-sama memikirkan upaya dan langkah solusi bagi penyelesaian permasalahan sampah yang masih sangat berat,” ungkapnya Usai memimpin Apel Peringatan Puncak World Clean Up Day (WCD)  tingkat Kabupaten Bandung tahun 2022 di Lapang Futsal Komplek Pemkab Bandung di Soreang, Sabtu (17/9/2022)

Pada agenda tersebut, bupati mengungkapkan, sampah merupakan tanggung jawab  bersama, sehingga dalam pengelolaannya diperlukan komitmen dan sinergi bersama untuk mengurangi dan menangani sampah secara berwawasan lingkungan, 

Sesuai dengan amanat pada Undang Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pasal 12, bahwa setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.

Jumlah timbulan sampah di Kabupaten Bandung adalah 1.268 ton/hari dan pemerintah hanya dapat mengeola sampah tersebut sekitar 75,32%. Maka sebagai langkah peningatan pelayanan, salah satu program yang telah dilaksanakan adalah melalui Program Bandung Bedas Bersih Sampah 2021 – 2026.

“Mari bersama-sama menjadi sumber solusi, untuk terus mendorong dan menumbuhkan kesadaran masyarakat, memotivasi, mengkolaborasi dan meningkatkan sinergitas pemerintah bersama masyarakat,” ungkapnya. 

Bupati berpesan kepada seluruh perangkat daerah dan wilayah, untuk melakukan langkah-langkah konkrit dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekitar, dukung sarana dan berikan edukasi sekaligus contoh perilaku kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan.

“Saya berharap setiap lingkungan baik perkantoran pemerintahan, industri, pertokoan dan lingkungan tempat tinggal agar memahami, bagaimana mengelola sampah yang kita hasilkan, misalnya dengan menyediakan tempat sampah di lingkungan sekitar” harap bupati yang biasa disapa Kang DS itu.

Selain itu, dirinya mendorong masyarakat agar pengelolaan sampah dilakukan dengan membudayakan proses 3R (Reduce, Reuse, Recycle), membangun kerjasama antara mahasiswa, warga sekolah dan aktivis lingkungan, untuk mengelola sampah sesuai amanat undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.

“Juga menumbukan sikap mental dan prilaku untuk peduli lingkungan hidup. karena pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir, agar memberi manfaat  bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan,” terangnya.

Ia menyebutkan pula, saat ini pemerintah tengah merintis bagaimana mengelola sampah yang efekstif dan efesien juga menghasilkan energi melalui inovasi. “InsyaAllah dalam waktu dekat  akan dilaksanakan, mohon doa dan dukungan Bersama DLH (Dinas Lingkungan Hidup) dan DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang),” Pungkas Kang DS. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)



Jumat, 16 September 2022

185 KK Korban Angin Puting Beliung di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Terima Bantuan

 

SOREANG, JELAJAH NEWS - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) 


bersama PT. BPR Kertaraharja menyalurkan bantuan untuk para korban bencana angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Cumenyan beberapa waktu yang lalu. bantuan tersebut disalurkna immelalui rekening keluarga  penerima bantuan di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Jumat (16/9/22).

Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna diwakili Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat H. Erick Juriara Ekananta secara simbolis menyerahkan langsung bantuan sosial untuk korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Cimenyan ini. 

Kepala Pelaksana BPBD Uka Suska Puji Utama , Kepala Disperkimtan Wahyudin, Jajaran Forkopimcam Cimenyan, dan para kepala desa se-Kecamatan Cimenyan juga turut  hadir sekaligus melaksanakan penandatanganan kesepakatan atau MoU  dalam penanganan korban bencana alam. Dengan adanya MoU tersebut, sejumlah pihak sepakat untuk bersinergi dalam penanggulangan korban bencana alam, meski kejadian itu tak diharapkan. 

Pada kesempatan yang sama, BPR Kertaraharja memberikan bantuan pinjaman bergulir tanpa bunga kepada sejumlah pelaku usaha atau UMKM di Cimenyan. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, bantuan sosial untuk para korban bencana angin puting beliung diberikan  langsung dalam bentuk transfer ke rekening masing-masing keluarga penerima manfaat. 

"Bansos untuk korban angin puting beliung ini salah satu bentuk perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sebagai stimulan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah," kata Uka Suska di Cimenyan. 

Uka Suska menyebutkan, sasaran penerima bantuan sosial bencana angin puting beliung secara keseluruhan berjumlah 185 kepala keluarga (KK), di antaranya 139 KK tersebar di Desa  Mekarsaluyu dan 46 KK di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan. 

"Jumlah KK korban angin puting beliung yang terdata didasarkan pada hasil assessment BPBD dan verifikasi atau perhitungan dari Disperkintan Kabupaten Bandung. Itu semuanya dikategorikan rusak ringan, dan masing-masing menerima Rp 500.000/KK," kata Uka Suska.

Uka juga  berharap dengan adanya bantuan ini bisa digunakan para korban untuk memperbaiki rumah yang mengalami rusak ringan pada bagian atap genting rumahnya.

"Dengan adanya kepedulian dari Pemkab Bandung ini, kita berharap ada peran serta dari masyarakat lainnya untuk saling membantu atau gotong royong. Termasuk ada peran aktif dari RT dan RW, untuk membangun kebersamaan dan saling membantu terhadap sesama. Jadi kerusakan ringan bisa ditangani oleh kewilayahan, dengan cara gotong royong," tutur Uka Suska.

Walau demikian, kata Uka Suska, bahwa pemerintah desa setempat berusaha untuk membantu warganya, dengan mengusulkan bantuan. Begitu juga dengan BPBD  melakukan assessment di lapangan, sedangkan Disperkintan melakukan verifikasi di lapangan pascabencana alam tersebut.

"Semuanya didata, dan saat ini semua korban mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.   Bahkan, saat ini sudah ada di masing-masing rekening masyarakat penerima bantuan tersebut," katanya.

Bahkan, kata Uka Suska, dari pihak BPR Kertaraharja stand by di lapangan untuk penyerahan buku rekening kepada penerima bantuan tersebut.

"Apabila masyarakat yang ingin mengambil uang, bisa langsung ke BPR Kertaraharja yang ada di lokasi yang memberikan pelayanan langsung di tempat. BPR Kertaraharja yang merupakan perusahaan BUMD milik Pemkab Bandung pun bergerak cepat dalam memberikan pelayanan di lapangan. Bahkan, BPR pun memberikan kebebasan dalam biaya administrasi. Dengan memberikan pelayanan di tempat, saya sangat setuju dengan pelayanan BPR tersebut," katanya. "Alhamdulillah, ini adalah pelayanan yang paling baik dan cepat karena pihak desa dan kecamatan proaktif dalam membantu masyarakat. BPBD juga turun tangan dan cepat dalam melakukan langkah-langkah dan penanganan darurat," imbuhnya.

Disamping itu, Uka juga menjelaskan bahwa  BPBD juga memberikan bantuan makanan  siap saji, family kid, peralatan kebersihan kepada para korban bencana alam tersebut. 

"Kemudian dari Dinas Sosial juga turut membantu dalam penanganan korban angin puting beliung. Termasuk BPBD juga turut melakukan penebangan terhadap pohon-pohon yang membahayakan, karena bencana angin puting beliung bukan hanya terjadi kali ini pada Minggu 4 September 2022 lalu, tapi pada tahun 2021 juga sempat terjadi," katanya.

Ia mengatakan, penebangan pohon itu dilakukan setelah ada permintaan dari pihak desa, setelah kondisi pohon diketahui membahayakan dan dikhawatirkan terjadi ancaman karena dekat dengan rumah-rumah warga. "Sehingga kita BPBD melakukan penebangan, untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga sekitar," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Cimenyan Suparman Taryana atas nama warga masyarakat penerima bantuan sosial korban bencana alam angin puting beliung mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna beserta jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Bandung.

"Pemkab Bandung sudah gerak cepat dalam membantu masyarakat korban bencana angin puting beliung. Untuk itu, saya atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Bandung, BPBD dan Disperkintan yang sudah membantu warga kami. Bantuan yang kami terima ini sangat bermanfaat, terutama bagi korban bencana angin puting beliung," tuturnya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)






Kamis, 15 September 2022

Sebanyak 50 Mahasiswa Lolos Seleksi Program Beasiswa Ti Bupati (Besti)


Soreang, Jelajah News - Sebanyak 50 mahasiswa/peserta  dari 1.228 orang pendaftar dinyatakan lolos pada seleksi program Beasiswa ti Bupati (Besti) yang digulirkan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna. Puluhan mahasiswa yang menerima program Besti itu langsung mendapatkan pengarahan dan penjelasan dari Bupati Bandung di Aula Gedung Ormas Islam Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (15/9/2022).

Adanya program Besti ini, membuktikan bahwa Bupati Dadang Supriatna lebih mengedepankan dan memprioritaskan program pendidikan untuk generasi penerus bangsa. Pasalnya, mereka adalah calon pemimpin masa depan, dan diharapkan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, maupun lingkungan sekitar.

"Kenapa saya mengedepankan pendidikan? Karena kondisi sekarang ini, kalau tidak dibekali ilmu, hampa. Apalagi tanpa keimanan. Sehingga tingkat keilmuan dalam ilmu umum dengan ilmu keagamaan, ini sangat penting," kata Dadang Supriatna di Gedung Ormas Islam Soreang.

Bupati Bandung mengungkapkan rata-rata lamanya sekolah di Kabupaten Bandung baru selama 8,8 tahun. "Itulah yang menjadi patokannya. Begitu saya terpilih (Bupati), saya fokus pada pendidikan. Saya punya cita-cita tahun depan rata-rata sekolah itu harus selama 10 tahun. Apa yang harus dilakukan, di antaranya bagaimana untuk membuat sarana dan prasarana, yang notabene ada di sebagian daerah lulusan Sekolah Dasar tak bisa melanjutkan sekolah karena sistem zonasi. Salah satunya di Kecamatan Pangalengan," tutur Dadang Supriatna.

Atas dasar itu, Bupati Bandung pun berusaha di Kecamatan Pangalengan untuk tambah sarana dan prasarana bangunan baru SMP dan SMA. Namun untuk mendirikan sekolah baru SMA, kata Bupati, kewenangannya bukan di Pemkab Bandung, melainkan kewenangan dan tanggungjawabnya di Pemerintah Provinsi Jabar.

"Bagaimana untuk mempercepat rata-rata lama sekolah mencapai 10 tahun, ya kita buka peluang untuk memberikan beasiswa kepada warga masyarakat yang mempunyai kecerdasan dan intelektual yang tinggi. Tapi secara kemampuan ekonomi kurang begitu mapan. Ya, kita (Pemkab Bandung) hadir," katanya.

Animo masyarakat setelah dibuka program Besti ini cukup besar, hampir 1.228 orang yang mendaftar. "Ini sangat luar biasa antusias masyarakat," ucapnya.

Sesuai dengan hasil survei BPS (Badan Pusat Statistik), kata Bupati, bahwa ada harapan lamanya sekolah di Kabupaten Bandung 12,9 tahun. 

"Pada umumnya, putra putri kita ingin kuliah. Dan terbukti, begitu dibuka program Besti yang daftar 1.228 orang. Ini bukti animo masyarakat sangat tinggi. Benar, survei tidak salah. Artinya, saya berusaha berjuang bagaimana tahun depan kita tambah program tersebut. Yang pada akhirnya bisa dirasakan oleh masyarakat," katanya.

Menurutnya, program ini langsung diberikan sampai mereka selesai pendidikan strata satu (S-1) dan  dianggarkan oleh Pemkab Bandung. 

"Tapi ada catatan atau syarat, bagi calon atau mahasiswa dengan IPK-nya dibawah 3, artinya mereka tidak serius belajar dan untuk sementara dipending dulu. Nantinya, dikasih surat peringatan (SP) pertama, dan semester berikutnya tak bisa meningkatkan, otomatis kita cabut. Setelah diperingati, terus tidak bisa berubah, dan nilainya masih kurang, otomatis (beasiswanya) kita cabut. Itu konsekwensinya, supaya serius dalam belajar dan betul-betul belajar karena ternyata banyak orang yang ingin mendapatkan program Besti," tuturnya. 

Dadang Supriatna pun mengaku bangga bisa silaturahmi dengan para calon penerus bangsa yang sudah lulus seleksi program Besti.

"Program Besti ini sengaja diluncurkan, sebab cita cita saya ini, pada waktu saya jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung bagaimana caranya, putra putri terbaik Kabupaten Bandung bisa  melanjutkan kuliah," ujarnya. 

Bupati pun mengucapkan selamat kepada 50 mahasiswa yang lolos pada seleksi program Besti tersebut. 

"Saya akan berusaha terus yang terbaik untuk Kabupaten Bandung. Jangan lupa belajar. Hormati kedua orang tua. Ingin sukses, hargai orang tua. Jadi generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, dan jadi pelopor pembangunan di Kabupaten Bandung. Dengan harapan menghasilkan anak anak berkualitas," pungkasnya.

Sumber Pemkab Bandung/Asdar

Selasa, 13 September 2022

Bupati Bandung Resmikan Jalan Rabat Beton di Desa Buninagara Kutawaringin


Kutawaringin, Jelajah News - Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna meresmikan pembangunan jalan rabat beton di Kampung Salam Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Jawa Barat, Selasa (13/9/22) siang. Peresmian pembangunan jalan rabat beton tersebut disambut antusias masyarakat setempat.

Dadang Supriatna  mengaku merasa bahagia dan senang bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Buninagara, pada momen peresmian pembangunan jalan rabat beton tersebut. 

"Silaturahmi dengan masyarakat ini merupakan rangkaian kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) atau Saba Desa di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin. 

"Jalan rabat beton yang baru diresmikan di Kampung Salam ini merupakan jalan akses dari Kampung Salam Desa Buninagara ke Desa Padasuka, Sukamulya dan Desa Sadu. Kami berharap pembangunan jalan rabat beton ini memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkap Dadang Supriatna. 

Dalam sambutannya Bupati Bandung mengungkapkan, masih banyak jalan yang harus diperbaiki di Desa Buninagara dan desa-desa lainnya di Kecamatan Kutawaringin, termasuk di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung. "Semoga dengan adanya pembangunan jalan ini memberikan keberkahan bagi kita semua," harapnya.

Bupati Bandung mengatakan, untuk perbaikan jalan yang rusak di Kabupaten Bandung  membutuhkan anggaran Rp 1,5 triliun, sehingga dalam proses perbaikannya harus berkelanjutan kedepannya. "Supaya jalan yang rusak di Kabupaten Bandung bisa diperbaiki. Tentunya dalam proses perbaikannya membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak," ujarnya. 

Ia mengungkapkan partisipasi masyarakat sudah dibuktikan, terlihat pada pendapatan asli  daerah (PAD) Kabupaten Bandung pada 2021 lalu sebesar Rp 960 miliar. "PAD tahun 2022 ini ditargetkan mencapai Rp 1,2 triliun," ucapnya. 

Dikatakannya, dengan adanya target PAD itu, diharapkan nantinya bisa digunakan untuk perbaikan jalan. 

"Saya berharap datang ke Desa Buninagara bukan hari ini saja, tetapi kedepannya bisa dioptimalkan lagi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Saya menerapkan konsep kepemimpinan sebagai pelayanan masyarakat Kabupaten Bandung," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu pula, Ia pun turut mengapresiasi kinerja DPUTR Kabupaten Bandung yang telah merampungkan pembangunan jalan di Kampung Salam Desa Buninagara. "Mudah-mudahan perbaikan dan pembangunan jalan juga bisa dilakukan dan dikembangkan di desa-desa lainnya di Kecamatan Kutawaringin," ujarnya.

Hal itu dalam rangka untuk membenahi akses jalan sesuai dengan harapan. 

Sementara itu, Kades Buninagara Hj. Elis turut mengapresiasi adanya perhatian dari Bupati Bandung yang turut meresmikan pembangunan jalan rabat beton tersebut. 

"Kehadiran Bupati ini diharapkan bukan yang terakhir, melainkan bisa bersinergi terus dengan masyarakat di Desa Buninagara kedepannya," ujarnya.

Kades pun menyatakan kesiapannya untuk mensukseskan program Bupati Bandung. 

Aat Rohmat, tokoh masyarakat setempat sangat mengapresiasi dengan adanya pembangunan jalan rabat beton sepanjang sekitar 200 meter tersebut di Kp Curug Salam RT 04 RW 1 Desa Buninagara tersebut. 

"Yang jelas warga sangat mengapresiasi dengan adanya pembangunan jalan rabat beton tersebut. Sebelumnya, jalan itu rusak dan berlubang, sebelum selesai dibangun pada satu pekan lalu," katanya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Bupati Bandung Gelar Giat Buku Sekolah Bandung di SMPN 2 Kutawaringin


Kutawaringin, Jelajah News - Bupati Bandung HM Dadang Supriatna kembali melaksanakan program Buku Sekolah (Bupati Kunjungan ke Sekolah) di SMPN 2 Kutawaringin Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Selasa (13/9/22).

Kegiatan yang merupakan rangkaian Program Bunga Desa tersebut dilakukan Bupati untuk memastikan programnya benar-benar bisa dipahami oleh anak-anak sekolah,  para guru serta guru ngaji (ustad/ustadzah) di sekolah.

Sasaran program Buku Sekolah di antaranya berkaitan dengan tiga kebijakan Bupati Bandung (muatan lokal) dalam bidang pendidikan. Yaitu, Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, belajar mengaji dan menghafal Alquran.

Dalam giatnya Bupati Bandung  berkomunikasi akrab dengan para siswa,  Kepala Sekolah,  guru honorer dan berkomunikasi dengan para ustad, ustadzah yang menjadi guru ngaji di SMPN 2 Kutawaringin.

Dalam diskusinya, Kang DS panggilan akrab Dadang Supriatna  meminta siswa kelas 6 SD untuk menyebutkan tiga muatan lokal di sekolahnya. Selain itu, pertanyaan yang sama disampaikan kepada kelas 9 SMPN 2 Kutawaringin. 

Pada umumnya, para siswa yang dites Bupati mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. 

Dalam kesempatan itu pula, Kang DS  menyempatkan diri dalam program Buku mensosialisasikan program  pemberian insentif guru ngaji . 

"Kabupaten Bandung membutuhkan pembentukan karakter akhlak dan moral anak-anak. Makanya kita menggulirkan program guru ngaji di sekolah, dengan gurunya adalah para ustadz/ustadzahnya di sekolah," kata Kang DS.

Kang DS juga telah meminta kepada  Kepala Dinas Pendidikan untuk mendata sekolah mana yang sudah memiliki guru ngaji maupun yang belum. 

"Disaat sekolah itu belum ada ustadz/ustadzah, jadi nantinya ustad/ustadzah yang sudah ada bisa mengajar di sekolah yang masih belum ada guru ngajinya," harapnya. 

Bupati Bandung mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan informasi di lapangan, kelas 5-8 yang belum hafal Pancasila, selain membaca Alquran dan bacaan shalat.

 "Dengan tiga muatan itu bisa membentuk anak-anak berakhlak dan berkarakter," katanya 

Ia pun mengajak kepada sejumlah pihak untuk memuliakan para ulama. Bupati  mengajak anak-anak untuk hormat kepada orang tua, selain memahami kandungan isi Alquran.

"Jangan sampai ada anak memarahi orang tua, apalagi berbuat sesuatu yang tak diharapkan kepada orang tuanya," katanya.

Ia mengatakan, anggaran untuk mengembangkan muatan lokal adalah sebesar Rp 109 miliar per tahun. "Anggaran ini terbesar di Indonesia. Saya menitipkan kepada para ustad/ustadzah untuk mendidik anak-anak," katanya.

Kang DS mengatakan, uang insentif untuk para guru ngaji ditransfer langsung ke rekening ustadz/ustadzah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Ada 17.000 guru ngaji yang menjadi perhatian Pemkab Bandung," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Ruli Hadiana mengatakan, program Bupati Bandung dalam melaksanakan Buku Sekolah ini dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Ruli pun turut menjelaskan tiga kebijakan Bupati Bandung terkait muatan lokal tersebut, yakni Pendidikan Pancasila dan UUD 45, Pendidikan bahasa dan budaya Sunda, dan belajar mengaji dan menghafal Alquran.

"Tiga muatan lokal itu adalah untuk peningkatan karakter anak didik," katanya. 

Ruli Hadiana pun mensosialisasikan kepada pihak sekolah, mulai dari para guru dan siswa untuk mengucapkan Pancasila pada setiap hari sebelum belajar di dalam kelas.

"Setelah menghafal Alquran, diimplementasikan di lapangan," katanya. 

Ia juga berharap kepada orang Sunda untuk hade tata, someah.  Dengan muatan lokal tersebut, diharapkan para siswa bisa membaca dan menghafal Alquran.

"Dengan menerapkan muatan lokal itu, apa yang dikhawatirkan Pak Bupati ada siswa berkelahi, tak sopan kepada orang tua, apalagi sampai berbuat kriminal terhadap orang tuanya, benar-benar tidak terjadi. Yang jelas Bupati hadir dalam program Buku Sekolah ini, untuk melakukan evaluasi dan monitoring di sekolah," katanya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Senin, 12 September 2022

Tingkatkan Daya Saing, Bupati Dorong Pengembangan Budidaya Kakao

Cangkuang, Jelajah News - Bupati Bandung Dadang Supriatna mendorong pengembangan budidaya coklat di Kabupaten Bandung. Ia menilai, tanaman keras tersebut dapat berpotensi pada peningkatan daya saing daerah.

“Kami sangat menyambut baik demplot di Pesantren AL-Muklis ini. Kami optimis rintisan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi tanaman coklat di Kabupaten Bandung dapat berdampak pada peningkatan daya saing daerah,” ucap bupati saat melaunching Budidaya Kakao di Yayasan Pondok Pesantren Al Mukhlis Panyaungan, Cangkuang, Senin (12/9/2022).

Selain itu, Dadang Supriatna berpendapat, program budidaya kakao bisa menjadi konservasi di Kabupaten Bandung.

“Ada sekitar 72.000 hektar lahan yang bisa menjadi tempat pertanian sekaligus lahan serapan air yang dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Bandung,”imbuhnya.

Meski bukan komoditas utama, lanjut Dadang, Kabupaten Bandung memiliki geografis, iklim dan ketersediaan lahan yang sangat cocok untuk budidaya kakao.

“Berdasarkan data dari Dinas Pertanian tahun 2021, dengan luas dua hektar Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung bisa menghasilkan kakao sebanyak 5 ton,” terang bupati yang akrab disapa Kang DS itu.

Tak hanya perkebunan, Kabupaten Bandung juga memiliki perusahaan produk olahan coklat yang cukup besar.

“Pasarnya tidak hanya lokal dan nasional, tapi juga internaisona
l seperti PT. Ceres di Dayeuhkolot, PT. Garuda Food di Rancaekek, termasuk perusahaan pemasok bahan baku coklat yaitu PT. Papandayaan Cocoa Industri (PCI) Bary Calabaut,” terang Kang DS.

Melalui program budidaya itu, bupati berharap kesejahteraan para petani turut meningkatkan.

“Untuk itu, saya instruksikan kepada Dinas Pertanian untuk membuat program edukasi, sehingga masyarakat paham mengenai pengembangan kakao serta mencari lahan untuk budidaya kakao. Kami juga akan memonitor setiap enam bulan, untuk mengetahui bagaimana perkembangannya,” tuturnya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Jumat, 09 September 2022

Bupati Launching Program Bantuan Sosial dan Pelayanan SKTM Online


Soreang, Jelajah News - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Sosial melaksanakan launching program bantuan sosial dan pelayanan SKTM Online di Gedung SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu)  Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (9/9/22). 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bandung juga turut menyerahkan bantuan sosial kepada sejumlah sasaran penerima bantuan, di antaranya untuk korban kebakaran, kelompok usaha bersama, Kartu Indonesia Sehat (KIS), insentif untuk Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), insentif untuk koordinator Program Keluarga Harapan (PKH), pendamping PKH, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan serta hibah untuk karang taruna Kabupaten Bandung. 

Bupati Dadang Supriatna mengatakan, launching bantuan sosial dan pelayanan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)  Online ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

"Yang tadinya secara langsung  datang ke Dinas Sosial Kabupaten Bandung di Soreang, saat ini tidak usah datang ke Dinas Sosial, cukup dibantu melalui desa masing-masing di 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung. Nantinya ada petugas di desa maupun kelurahan yang pada akhirnya tidak ada keterlambatan dalam pelayanan, sehingga masyarakat bisa melakukan langkah-langkah cepat atau suatu rencana, di antaranya untuk berobat," tutur Dadang Supriatna usai melaksanakan launching bantuan sosial dan SKTM Online.

Bupati Bandung mengungkapkan, SKTM ini dibutuhkan oleh masyarakat bagi masyarakat yang belum mempunyai KIS (Kartu Indonesia  atau BPJS. 

"Terutama warga masyarakat yang tergolong lemah, sehingga kita di sini menyediakan SKTM Online," katanya.

Pemkab Bandung, imbuh Dadang Supriatna, turut memberikan bantuan sosial kepada sejumlah penerima manfaat. "Dasarnya adalah mulai dari musrenbang, dan juga dari beberapa e-pokir dan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), yang pada akhirnya menjadikan sebuah bantuan secara langsung diberikan semua  melalui rekening masing-masing, dan tidak berupa tunai," katanya.

Tidak berupa tunai, kata dia, kenapa? Karena menjaga hal yang tidak diharapkan. Selanjutnya dalam menyikapi inflasi saat ini, dan saat ini negara lagi kondisi inflasi, kata Dadang Supriatna, pihaknya sudah mempersiapkan program-program yang berpihak kepada masyarakat. Di antaranya, kelompok usaha bersama (Kube), salah satu program yang rutin dilaksanakan dan tentunya sangat membantu masyarakat.

"Dan ada beberapa pegiat sosial di lapangan, baik PKH desa, PKH kecamatan, dan juga PSM, Puskesos, juga kita berikan perhatian berupa bantuan insentif. Sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam mendata dan nanti tidak ada lagi kesalahan," katanya. 

Saat ini, katanya, pihaknya sedang mempersiapkan sistem dasboard, sehingga bisa melaksanakan zoom untuk mengetahui berapa jumlah masyarakat miskin di  masing-masing desa di Kabupaten Bandung. 

" Melalui dashboard Ini kita bisa melihat secara lengkap. Insya Allah akan selesai akhir Desember 2022. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kesenjangan sosial, tidak ada lagi salah sasaran dalam pemberian bantuan sosial," jelasnya.

Bupati Bandung pun menjelaskan, bahwa bantuan langsung tunai (BLT), yang disalurkan melalui Kantor Pos Indonesia sudah berjalan, pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak secara nasional. "Tentu, kami sifatnya pemantauan. Untuk bisa melancarkan program tersebut dari Presiden. Tapi dalam hal pendataan dan pengawalan dari Puskesos, dan yang lainnya mengawal. Saya sudah instruksikan kepada para camat untuk bisa mensukseskan program-program dari pemerintah pusat, provinsi, dan juga APBD Kabupaten Bandung yang pada akhirnya sesuai dengan peruntukan dan tidak salah sasaran," katanya.

Ia juga menjelaskan, bahwa di Kabupaten Bandung terdapat 130.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). "Saat ini memang kami lagi mendata, berapa sebenarnya yang harus mendapatkan bantuan. Tapi karena program ini sudah dikelola, dan semuanya sudah terdata, kami hanya pengawasan karena masing-maisng program ada petugas yang ditugaskan tentunya untuk bisa memberikan informasi seakurat mungkin," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Indra Respati mengatakan, bahwa Dinas Sosial berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, di antaranya membantu dalam kesejahteraan sosial. 

"Dinas Sosial  berusaha untuk  meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip keadilan," katanya. 

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau pelayanan kesejahteraan sosial, kata Indra, maka Dinas Sosial melaksanakan launching bantuan sosial dan pelayanan SKTM online untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Ia mengungkapkan, bahwa Dinas Sosial telah memfasilitasi kebutuhan masyarakat berupa bantuan usaha ekonomi produktif, kelompok usaha bersama, jenis warungan, olahan pangan, ternak domba, usaha dagang beras, mesin jahit, serta banyak lagi bantuan lainnya yang diserahkan kepada masyarakat sebagai sasaran penerima bantuan.

"Bantuan itu bersumber dari APBD 2022," katanya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)

Selasa, 06 September 2022

BUPATI BANDUNG HADIRI NGAJI KEBANGSAAN DI RANCAEKEK


Rancaekek, Jelajah News - Sejumlah masyarakat menghadiri kegiatan "Ngaji Kebangsaan" yang dilaksanakan Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Rancaekek Kencana yang dilaksanakan di lapangan Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Sabtu (3/9/22) malam.

Ngaji kebangsaan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 ini, dihadiri pula ulama oleh  tokoh PBNU Prof Dr. KH. Said Aqil Siradj.

Dalam Tausyiahnya, Said menyampaikan hal hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas akhlak manusia. 

Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna, Ketua Fraksi PKB DPR RI H. Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad, SH., Pengurus PCNU Kabupaten Bandung dan sejumlah ulama lainnya turut hadir pada kegiatan ngaji kebangsaan tersebut. 

Bupati Dadang Supriatna yang hadir di tengah-tengah masyarakat Rancaekek Kencana itu turut memberikan apresiasinya kepada Cucun Ahmad Syamsurijal yang sudah membantu masyarakat Kabupaten Bandung. Di antaranya dalam memberikan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari pemerintah pusat.

"Pak Ketua (Cucun Ahmad Syamsurijal) sudah membantu program perbaikan rumah tidak layak huni untuk masyarakat Kabupaten Bandung. Tahun ini sebanyak 2.100 unit. Mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah bantuannya, untuk masyarakat Kabupaten Bandung," ujar Dadang Supriatna. 

Bupati Bandung mengatakan, hadirnya Ketua Fraksi PKB  pusat ini memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung. 

Dihadapan masyarakat, Dadang Supriatna pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing untuk budidaya tanaman sayuran. "Minimal tanam cabai, dan sayuran lainnya. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, diharapkan kebutuhan warga sehari-hari tinggal memetik. Ketersediaan pangan akan mencegah terjadinya inflasi," katanya. 

Pada kesempatan ngaji kebangsaan itu, Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna mengajak masyarakat untuk sama-sama meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

"Kita berharap kedepannya, pengajian tidak hanya dilaksanakan di tingkat Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama saja, tetapi bisa dilaksanakan di tingkat Kabupaten Bandung. Saya siap untuk melaksanakannya," Tegasnya. 

Keberpihakan Dadang Supriatna dan Cucun Ahmad Syamsurijal kepada masyarakat Kabupaten Bandung itu, mendapat aspresiasi dari Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad, SH., yang hadir pada acara ngaji kebangsaan. 

"Pak Cucun memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Yaitu memberikan program perbaikan rumah tidak layak huni untuk 2.100 rumah tahun ini di Kabupaten Bandung," katanya. 

Juhadi pun mengungkapkan bahwa Bupati Dadang Supriatna adalah contoh Bupati yang berpihak kepada guru ngaji, ulama Nahdlatul Ulama, yaitu dengan memberikan insentif kepada guru ngaji. 

Ia pun mengungkapkan bahwa keberadaan NU sangat besar sekali manfaatnya untuk keutuhan NKRI. 

"Indonesia tetap eksis, bersatu dalam perbedaan. Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika bersatu, walau berbeda suku, bahasa, tetap bersatu," katanya.

Juhadi pun berharap kepada Bupati Bandung harus menorehkan sejarah tersendiri.

"Saya ingin Bupati  mendirikan rumah sakit dan  Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama di Kabupaten Bandung, karena di Kabupaten Bandung mayoritas masyarakatny Nahdlatul Ulama," tuturnya. (Sumber:Pemkab Bandung/Asdar)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls