SOREANG, JELAJAH NEWS - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan)
bersama PT. BPR Kertaraharja menyalurkan bantuan untuk para korban bencana angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Cumenyan beberapa waktu yang lalu. bantuan tersebut disalurkna immelalui rekening keluarga penerima bantuan di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Jumat (16/9/22).
Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna diwakili Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat H. Erick Juriara Ekananta secara simbolis menyerahkan langsung bantuan sosial untuk korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Cimenyan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Uka Suska Puji Utama , Kepala Disperkimtan Wahyudin, Jajaran Forkopimcam Cimenyan, dan para kepala desa se-Kecamatan Cimenyan juga turut hadir sekaligus melaksanakan penandatanganan kesepakatan atau MoU dalam penanganan korban bencana alam. Dengan adanya MoU tersebut, sejumlah pihak sepakat untuk bersinergi dalam penanggulangan korban bencana alam, meski kejadian itu tak diharapkan.
Pada kesempatan yang sama, BPR Kertaraharja memberikan bantuan pinjaman bergulir tanpa bunga kepada sejumlah pelaku usaha atau UMKM di Cimenyan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, bantuan sosial untuk para korban bencana angin puting beliung diberikan langsung dalam bentuk transfer ke rekening masing-masing keluarga penerima manfaat.
"Bansos untuk korban angin puting beliung ini salah satu bentuk perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung sebagai stimulan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah," kata Uka Suska di Cimenyan.
Uka Suska menyebutkan, sasaran penerima bantuan sosial bencana angin puting beliung secara keseluruhan berjumlah 185 kepala keluarga (KK), di antaranya 139 KK tersebar di Desa Mekarsaluyu dan 46 KK di Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan.
"Jumlah KK korban angin puting beliung yang terdata didasarkan pada hasil assessment BPBD dan verifikasi atau perhitungan dari Disperkintan Kabupaten Bandung. Itu semuanya dikategorikan rusak ringan, dan masing-masing menerima Rp 500.000/KK," kata Uka Suska.
Uka juga berharap dengan adanya bantuan ini bisa digunakan para korban untuk memperbaiki rumah yang mengalami rusak ringan pada bagian atap genting rumahnya.
"Dengan adanya kepedulian dari Pemkab Bandung ini, kita berharap ada peran serta dari masyarakat lainnya untuk saling membantu atau gotong royong. Termasuk ada peran aktif dari RT dan RW, untuk membangun kebersamaan dan saling membantu terhadap sesama. Jadi kerusakan ringan bisa ditangani oleh kewilayahan, dengan cara gotong royong," tutur Uka Suska.
Walau demikian, kata Uka Suska, bahwa pemerintah desa setempat berusaha untuk membantu warganya, dengan mengusulkan bantuan. Begitu juga dengan BPBD melakukan assessment di lapangan, sedangkan Disperkintan melakukan verifikasi di lapangan pascabencana alam tersebut.
"Semuanya didata, dan saat ini semua korban mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah. Bahkan, saat ini sudah ada di masing-masing rekening masyarakat penerima bantuan tersebut," katanya.
Bahkan, kata Uka Suska, dari pihak BPR Kertaraharja stand by di lapangan untuk penyerahan buku rekening kepada penerima bantuan tersebut.
"Apabila masyarakat yang ingin mengambil uang, bisa langsung ke BPR Kertaraharja yang ada di lokasi yang memberikan pelayanan langsung di tempat. BPR Kertaraharja yang merupakan perusahaan BUMD milik Pemkab Bandung pun bergerak cepat dalam memberikan pelayanan di lapangan. Bahkan, BPR pun memberikan kebebasan dalam biaya administrasi. Dengan memberikan pelayanan di tempat, saya sangat setuju dengan pelayanan BPR tersebut," katanya. "Alhamdulillah, ini adalah pelayanan yang paling baik dan cepat karena pihak desa dan kecamatan proaktif dalam membantu masyarakat. BPBD juga turun tangan dan cepat dalam melakukan langkah-langkah dan penanganan darurat," imbuhnya.
Disamping itu, Uka juga menjelaskan bahwa BPBD juga memberikan bantuan makanan siap saji, family kid, peralatan kebersihan kepada para korban bencana alam tersebut.
"Kemudian dari Dinas Sosial juga turut membantu dalam penanganan korban angin puting beliung. Termasuk BPBD juga turut melakukan penebangan terhadap pohon-pohon yang membahayakan, karena bencana angin puting beliung bukan hanya terjadi kali ini pada Minggu 4 September 2022 lalu, tapi pada tahun 2021 juga sempat terjadi," katanya.
Ia mengatakan, penebangan pohon itu dilakukan setelah ada permintaan dari pihak desa, setelah kondisi pohon diketahui membahayakan dan dikhawatirkan terjadi ancaman karena dekat dengan rumah-rumah warga. "Sehingga kita BPBD melakukan penebangan, untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga sekitar," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cimenyan Suparman Taryana atas nama warga masyarakat penerima bantuan sosial korban bencana alam angin puting beliung mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna beserta jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Bandung.
"Pemkab Bandung sudah gerak cepat dalam membantu masyarakat korban bencana angin puting beliung. Untuk itu, saya atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Bandung, BPBD dan Disperkintan yang sudah membantu warga kami. Bantuan yang kami terima ini sangat bermanfaat, terutama bagi korban bencana angin puting beliung," tuturnya. (Sumber : Pemkab Bandung/Asdar)
0 comments:
Posting Komentar