BOJONGSOANG, JELAJAH NEWS - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan penanganan daerah aliran Sungai (DAS) Citarum di Jawa Barat sudah mencapai 80 persen.
"Sisanya 20 persen lagi," kata Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Supriatna dan jajaran Forkopimda Jabar serta Kabupaten Bandung dalam keterangannya saat meninjau IPAL Bojongsoang Kabupaten Bandung, Selasa (15/3/2022).
Menurut Luhut dalam penanganan DAS Citarum tak hanya bersih, tapi harus menarik. Ia pun mengapresiasi ide Gubernur Jabar, yang dinilai sangat hebat dan baik dalam penanganan DAS Citarum. Luhut pun turut mengapresiasi apa yang disampaikan Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna dalam penanganan banjir akan menyiapkan lahan seluas 48 hektare untuk pembangunan danau buatan di kawasan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang.
Luhut pun mengungkapkan apa yang menjadi ide Gubernur Jabar dan Bupati Bandung terkait dalam pengelolaan DAS Citarum atau lingkungan sekitar itu untuk membuat daerah ini lebih baik lagi.
"Rakyat supaya nurut karena pemerintah tak mungkin membuat yang jelek," katanya.
Luhut menyebutkan IPAL yang ada di Bojongsoang itu untuk mengurangi limbah terbuang ke Sungai Citarum.
"Proses IPAL di sini (Bojongsoang), saya lihat prosesnya sudah sangat baik," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, IPAL Bojongsoang itu walaupun asetnya milik Kota Bandung, tapi kebermanfaatannya tidak hanya untuk Kota Bandung.
"Karena wilayahnya di Kabupaten Bandung, jadi lokasi IPAL Bojongsoang ini dibawah koordinasi Gubernur harus memberikan manfaatkan ke lima wilayah yang ada di cekungan Bandung. Termasuk Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung Barat bisa memanfaatkan IPAL Bojongsoang. Ini milik negara dan tak ada ego sektoral," kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna yang turut mendampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dan jajaran Forkopimda Jawa Barat, mengatakan, bahwa pada kunjungannya itu untuk meninjau IPAL Bojongsoang dan membahas Danau Andir atau Kolam Retensi Andir Kecamatan Baleendah.
"Alhamdulillah dengan adanya Danau Andir itu, ada peningkatan dan terjadi pengurangan luasan area yang biasanya tergenang banjir di wilayah tersebut, menjadi tidak tergenang," kata Dadang Supriatna.
Ia pun menyebutkan saat mendampingi kunjungan Menteri dan Gubernur itu, sempat membahas dan mengusulkan adanya potensi lahan seluas 48 hektare untuk dijadikan danau buatan dalam upaya mengurangi genangan banjir di Kecamatan Bojongsoang, Rancaekek dan sekitarnya. Potensi lahan seluas 48 hektare di kawasan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang akan dibangun danau buatan.
"Kita sudah usulkan dan mendapatkan respon dari Pak Menko, nantinya bisa ditindaklanjuti dan dikerjasamakan dalam pengolahan danau buatan itu dengan PDAM maupun pihak lainnya," katanya.
Dadang Supriatna mengungkapkan di wilayah Kabupaten Bandung, yang sebelumnya area tergenang banjir menjadi berkurang. "Mudah-mudahan kedepan, semakin tidak ada banjir lagi," katanya.
Menurutnya, untuk mengurangi area genangan banjir di wilayah Cekungan Bandung, di antaranya bagaimana untuk memperbanyak danau buatan.
"Saya sudah usulkan potensi 48 hektare di daerah Tegalluar yang bisa digunakan danau buatan. Lahannya dari para pengusaha yang sudah menghibahkan lahannya, dan ternyata setelah diusulkan direspon oleh Pak Menko. Mudah-mudahan bisa terealisasi secepatnya," pungkasnya.
Sumber: Pemkab. Bandung/Asdar
0 comments:
Posting Komentar