KAIRO – Partai
yang didirikan Ikhwanul Muslimin di Mesir (Partai Keadilan dan
Kebebasan) akan mengembalikan kejayaan Ekonomi Islam, mereka akan fokus
pada keuangan Islam dalam rangka menghidupkan kembali ekonomi mesir.
“Instrumen spekulatif telah menyebabkan kesulitan besar bagi perekonomian Mesir,” kata Abdel Hafez El Paham, ekonom dari Partai Kebebasan dan Keadilan sebagaimana dilansir harian online Al Bawaba hari ini Senin (4/7).
Mesir
dulu merupakan Negara yang melahirkan Keuangan Islam pertama kali,
tetapi selama rezim Husni Mubaraq berkuasa Sistem Ekonomi dan Keuangan
Islam ditinggalkan, Husni Mubarak lebih memilih menerapkan ekonomi
liberal sekuler yang pada akhirnya melahirkan Korupsi besar-besaran di
Mesir dan memanjakan Koruptor di Negara tersebut.
Menurut laporan Perusahaan Konsultan Mckinsey yang dipublikasi tahun 2009,
perbankan Islam hanya menyumbang 3 sampai 4 persen dari $
193.000.000.000 industri perbankan Mesir. Yang membandingkan dengan 46
persen di Uni Emirat Arab.
Saat
ini, ekonomi Mesir didasarkan pada penggunaan instrumen keuangan
seperti derivatif dan berjangka, yang kontrak untuk pengiriman komoditi,
mata uang atau saham perusahaan. Instrumen tersebut, menurut El Paham melanggar ajaran Islam tentang ekonomi.
“Kami akan memulai dengan mengkomunikasikan system keuangan yang sekarang ada tidak sesuai dengan syariah. Kita melihat tindakan ini merugikan ekonomi, dan ini terlarang ” kata El Paham.
Partai
Kebebasan dan Keadilan berusaha untuk fokus pada menghidupkan kembali
ekonomi Mesir untuk menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk
pertumbuhan ekomoni, serta mendukung rakyat miskin memperbaiki kehidupannya dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Hal ini juga akan membuat mereka fokus pada peningkatan belanja untuk penciptaan pendidikan, kesehatan dan pekerjaan.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, El Paham mengatakan mereka akan mencoba untuk
membuat dana zakat resmi di bawah Departemen Keuangan yang akan
mengumpulkan pembayaran wajib 2,5 persen dari setiap individu Muslim dan disalurkan untuk membantu orang miskin dan meningkatkan mutu pendidikan rakyat.
Dana ini diharapkan untuk meningkatkan sekitar £ 18000000000 dalam mata uang Mesir dalam setahun dan akan digunakan untuk membantu setiap warga yang membutuhkan apapun agama , ras dan latar belakang keturunan, tidak akan dibeda-bedakan.
Dengan menerapkan metode ini, Mesir bisa menjadi pusat keuangan Islam dan dapat bersaing dengan Bahrain dan Malaysia.
“Orang-orang menginginkan ini. Ketika mereka pergi ke bank, mereka menginginkan akses ke produk yang syariah” katanya.
Perbankan
Islam, yang dimulai hampir tiga dekade lalu, telah membuat pertumbuhan
substansial dan menarik perhatian investor dan bankir di seluruh dunia.
Dengan
perkiraan 300 bank Islam dan lembaga keuangan di seluruh dunia,
industri mengembang dengan 15-20 persen per tahun dan memasuki pasar
baru baru dari Australia ke Afrika Selatan.
Lembaga keuangan Barat, termasuk Citigroup, Deutsche Bank, HSBC dan UBS, semakin menawarkan produk-produk Islam.
Perbankan syariah beroperasi dengan pembagian keuntungan atau kerugian antara bank dan kliennya, bukan bunga. Islam melarang Muslim menerima atau membayar bunga pinjaman.
Konsep
Ekonomi Islam ini sudah menarik ekonom dunia, baru-baru ini DR. Syafi’I
Antonio pakar Ekonomi Syariah di Indonesia sedang berkeliling Amerika
Serikat memenuhi undangan kampus-kampus dan perbankan di Amerika untuk
mempresentasikan system ekonomi Islam, Amerika yang sedang dilanda
krisis ekonomi dengan semakin parahnya angka pengangguran melihat
ekonomi Islam adalah solusi untuk Negara tersebut, sebagaimana
diberitakan TV ONE hari Ahad, 3 Juli 2011 kemarin.
Catatan Saya :
Dari
berita ini saya menyimpulkan jangan heran jika Korupsi di Indonesia
semakin parah, selama belum berhenti dari system ekonomi liberal maka
Korupsi di Indonesia tidak bisa dihentikan, salah satu cara menghentikan
korupsi adalah dengan menerapkan Sistem Ekonomi dan Perbankan Islam,
ini sudah terjadi di Amerika yang liberal sekuler ekonomi mereka hancur,
dan kini mulai belajar Islam tentang system Ekonomi Syariah.
Subhanallah./rep/kompasiana/adi s
0 comments:
Posting Komentar