Minggu, 23 Oktober 2022

JAJARAN POLSEK CIWIDEY BERSAMA KOMUNITAS PENCINTA ALAM LAKSANAKAN BERSIH-BERSIH DI SITUS GUNUNG PADANG


Bandung, Jelajah News.

Dari ketinggian puncak gunung para pendaki dan peziarah dapat melihat dengan jelas ke indahan Kota Bandung apa lagi di malam hari, melihat lampu berkelap kelip. Menjelang  pagi hari menikmati keindahan "sun rise" dimana matahari merayap menampakan keindahan cahayanya.

Namun keindahan itu kini berangsur memudar karena telah di kotori oleh sabagian oknum yang tidak bertanggung jawab.

Maka pada hari Minggu (23/10) para Komunitas Pencinta Alam dan Jajaran Kepolisian Sektor Ciwidey  juga sebagian utusan para juru kunci beserta para anggota Persatuan Wartawan PWPI turut ikut dalam acara  opsih di sekitar situs Gunung Padang tersebut.

Pada kesempatan tersebut salah satu anggota Polisi IPTU Saipul mengungkapkan "Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar, apalagi ini menyangkut Situs Gunung Padang yang merupakan cagar budaya" ungkapnya.

Lebih lanjut Saipul mengatakan adapun hasil pungutan sampahnya akan berkordinasi dengan pihak Perum Perhutani, dan kegiatan ini merupakan sebagai upaya membangun kolektif dalam penanggulangan sampah yang ada di Situs Gunung Padang juga untuk merubah paradigma para pendaki gunung dan para peziarah ke kawasan Situs Gunung Padang ini.

"Dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para peziarah dan pendaki gunung untuk bersama-sama membangun komitmen moral bahwa tanggung jawab sampah ini merupakan tanggung jawab bersama" tambah Saipul.

Adapun sasaran kegiatan ini adalah sepanjang jalur Situs Gunung Padang dan titik tumpukan sampah yaitu di Cikahuripan. 

Sementara itu, menurut para juru kunci mengatakan tidak adanya ritual untuk membuang pakaian apalagi pakaian dalam. "Adapun para peziarah atau tamu yang hendak datang ke lokasi bayar tiket sebesar sepuluh ribu rupiah untuk kebersihan dan keamanan, kendati kami pun sesekali turut ikut melaksanakan kebersihan di lingkungan"

Disisi lain penjual karcis kepada tamu yang datang, menurut pengakuannya disuruh oleh Ketua Paguyuban juru kunci untuk menjual karcis sebesar Rp. 10.000,- dengan hasil Rp. 2000,- diambil pengelola dan sisanya sebesar Rp. 8000,- untuk disetorkan ke pihak Ketua Paguyuban, sementara tidak tahu kemana lagi disampaikan dari hasil penjualan karcis tersebut, yang saya tahu lembaran karcis ini dikeluarkan oleh pihak Perum Perhutani. ***JTS

IPTU Saipul



0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls