CICALENGKA, JELAJAH NEWS - Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna hadir dan menyempatkan diri mengisi sesi mengajar kepada para santri yang berada di lingkungan Pesantren Assyifa Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Minggu (10/4/22) malam. Hal tersebut dilakukan setelah Bupati Dadang Supriatna sebelumnya menjalani shalat sunat Tarawih berjamaah di Masjid Kassiti Perum Buana Cicalengka yang merupakan bagian dari rangkaian Safari Ramadan bersama jajaran Perangkat Daerah.
Di hadapan para santri, Dadang Supriatna mengamanatkan bahwa mereka harus menjadi anak saleh dan salehah, serta berbakti kepada kedua orang tua.
"Untuk menumbuhkan akhlak mulia itu, di Kabupaten Bandung sudah ada pendidikan muatan lokal yang sudah diajarkan di lingkungan TK, SD, dan SMP pada tahun ajaran 2021-2022. Di dalam muatan lokal itu adalah wajib mempelajari pendidikan karakter Pancasila yang di dalamnya berisi butir-butir Pancasila sebagai implementasi kandungan Alquran," ungkapnya.
Bupati Dadang Supriatna berharap para santri yang hadir saat itu menjadi anak-anak yang saleh. "Yang diharapkan oleh para orang tua bukan kekayaan, tetapi anak yang saleh dan salehah," ungkapnya.
Ia pun kembali mengingatkan kepada para santri untuk tetap hormat kepada kedua orang tua, dan hal itu harus diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. "Karena kita sebagai umat manusia, hidup di dunia hanya sementara," ujarnya.
Untuk membangkitkan semangat para santri yang menyikapi penuturan Bupati Bandung tersebut, sesekali ia melontarkan kuis yang berkaitan dengan amal baik dalam kehidupan sehari-hari, mahluk hidup serta menjelaskan tentang amal manusia setelah meninggal. "setiap manusia yang meninggal akan putus segala perkaranya, kecuali ada tiga perkara yang tetap mengalir pahala kebaikannya hingga ke akhirat nanti. Yaitu, anak saleh/salehah, ilmu yang bermanfaat dan harta yang digunakan di jalan Allah SWT atau digunakan untuk bershodaqoh". ungkapnya
Dalam kesempatan mengajar tersebut Bupati Bandung pun menyampaikan pertanyaan kepada para santri/santriwati di antaranya, yang berkaitan dengan kaum perempuan yang diwajibkan melaksanakan ibadah puasa.
Dengan adanya sejumlah pertanyaan yang dilemparkan Bupati Bandung membuat para santri antusias dan memberanikan diri untuk menjawabnya. Bagi santri yang berani tampil di hadapan para santri lainnya untuk menjawab pertanyaan Bupati Bandung tersebut, langsung mendapat apresiasi dari Dadang Supriatna.
Dengan pola Bupati Bandung dalam menyampaikan pendidikan agama secara interaktif di hadapan para santri tersebut nampak membuat suasana menjadi terlihat lebih hidup setelah adanya sesi tanya jawab.
Sumber: Pemkab Bandung/Asdar.
0 comments:
Posting Komentar