Jelajah News, Soreang.
Kabupaten Bandung masuk 9 besar, setelah
sebelumnya masuk 25 besar dari 400 daerah kabupaten di Indonesia, dalam
Penilaian Kinerja Layanan Pemerintah Kabupaten Terbaik Tingkat Nasional.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap, dalam
penilaian yang dilakukan Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) RI itu, Pemkab Bandung dapat terus melangkah menuju 5 besar.
“Bukan untuk event penilaiannya, yang terpenting
adalah peningkatan kualitas SDM dalam struktur pelayanan publik, karena akan
sangat menentukan kinerja suatu instansi,” ucap bupati usai kegiatan uji petik
yang berlangsung secara virtual di Bale Riung, Soreang, Senin (12/7/2021).
Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kabupaten Bandung saat ini menyediakan 108 jenis
layanan perizinan berusaha, yang terdiri dari 44 layanan pemenuhan komitmen
izin Online Single Submission (OSS) dan 64 layanan izin non OSS.
Pelaksanaan layanan pemenuhan komitmen izin OSS,
diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Pemkab Bandung untuk melaksanakan
layanan perizinan berusaha secara terintegrasi.
“Adanya layanan tersebut, investasi Kabupaten
Bandung mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sekalipun di masa pandemi,
investasi tahun 2020 meningkat sebesar 12% dari target 10%. Sedangkan untuk
penyerapan tenaga kerja terjadi peningkatan sebesar 6%. Kemudahan berinvestasi
ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah, Insyaa Allah kami akan
selalu berkomitmen,” tutur Kang DS sapaan akrab bupati.
Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian Kinerja
Investasi Kabupaten Bandung Tahun 2020, antara lain pemantauan, pembinaan dan
pengawasan secara berkala terhadap pelaku usaha, yang telah mendapatkan
Perizinan Dasar atau Perizinan Operasional Berusaha, agar pelaksanaannya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, juga dipengaruhi pemberlakuan sistem
pelaporan kegiatan penanaman modal secara online, sehingga laporan
kegiatan usaha dapat terpantau secara rutin oleh DPMPTSP.
Sedangkan untuk kenaikan penyerapan tenaga kerja,
disebabkan banyak pelaku usaha baru berskala menengah maupun besar, menanamkan
modalnya di Kabupaten Bandung. Khususnya pada sektor tersier (konstruksi), yang
merupakan proyek padat modal sekaligus padat karya.
Di samping itu, lebih jauh Kang DS menjelaskan,
sebagai bentuk komitmen terhadap terbitnya UU Cipta Kerja (Ciptaker) pihaknya
telah melakukan upaya perbaikan, perubahan dan percepatan layanan perizinan.
Upaya itu dilakukan untuk mengakomodir OSS Risk Based Approach (RBA), dalam
rangka peningkatan kualitas kinerja dan layanan penyelenggaraan perizinan
berusaha.
“Penyesuaian terhadap Undang-undang Ciptaker ini,
adalah salah satu dasar bagaimana Undang-undang bisa tersosialisasikan dan
terupdate, khususnya bagi pelayanan publik. Pelaksanaan Undang-undang Omnibus
law atau Ciptaker tidak akan sukses, kalau kita sebagai pelaksananya tidak
punya SDM yang menunjang,” imbuh Kang DS pula.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Bandung Yudhi Haryanto
menyebutkan, pihaknya menyediakan beberapa inovasi layanan berbasis aplikasi,
antara lain Sistem layanan Online Cetak Sendiri (Si Loncer), Sistem
Pengendalian Perizinan Tepat Waktu (Si Prita), Sistem Pelaporan LKPM Online (Si
Melon), Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Online, dan Tracking System.
“Aplikasi-aplikasi ini disediakan untuk
mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan baik izin OSS maupun Non OSS. Di
mana sudah terintegrasi dengan OSS, pembayaran online yang dikerjasamakan
dengan BJB dan juga dengan Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP),” sebut Kepala
DPMPTSP.
Untuk memberikan kepastian dalam percepatan
pelayanan berusaha, terangnya, Kabupaten Bandung telah membentuk Tim Satgas
Percepatan Perizinan Berusaha (PPB). Tim tersebut telah melaksanakan aktivitas
pengawalan, pemantauan dan penyelesaian hambatan layanan perizinan.
“Berbagai upaya juga telah kami lakukan untuk
mengakomodir OSS Risk Based Approach (RBA). Yaitu melalui aspek regulasi,
percepatan layanan dan aspek inovasi,” pungkas Yudhi.
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan/Asdar