|
karya tulisan sebuah media al-jazeera khaled A Beydoun dalam menyikapi kaum muslim Uyghur - cina |
Mari mengenal sekilas Uyghur, kaum uyghur merupakan
minoritasyang di cap dengan stigma dua bidang etnis dan agama dan di perangkap
dalam pengawasan polisi Orwellian yang menurutnya islam adalah sebuah penghinaan terhadap atheisme
yang didukung oleh negara yang mengidentipikasi uyghur kaum uyghur merupakan
penghalang bagi supermasi etnis Han. Sebuah fakta sejarah yang menandai potret
muslim Uyghur memandang, mengapa cina (komunis ) yang mengabadikan paham
atheisme dan hak istimewa bagi kaum mayoritas penduduk etnis Han yang
berkomitmen melenyapkan kaum uyghur ini. Sehingga banyak mengundang perhatian
dunia terutama di medsos yang merupakan salah satu wadah tempat meluapkan
perhatian,aksi solidaritas kepedulian uyghur, di bandingkan dengan media cetak
/ elektronik nasional Yang terkesan
menutup mata dari uyghur dari sorotan lensanya.
|
para aktipis peduli Uyghur saat menyampaikan aspirasi keprihatinannya pada aksi seruan kemanusian penderitaan saudara muslim Uyghur - Cina di depan Gedung Sate Jawa Barat |
Pelarangan
beribadah, paksaan mengkonsumsi daging babi dan meminum alkohol merupakan
keharusan yang wajib ditelan olen oleh kaum muslim uyghur, semuanya itu diawasi
ketat para penegak hukum yang mempunya kekebalan hukum dalam mengexekusi muslim
yang mengepresikan agama islam dalam kehidupannya, pelarangan beribadah dibulan
ramadhan tentu sangat memojokan bagi landasan muslim uyghur dalam melaksanakan
kewajiban ibadahnya, sehingga kaum uyghur memandang cina dalam menyikapi islam
merupakan agama yang bukan hanya sebagai penyakit ideologis
yang bukan hanya sekedar dituntut secara
kriminanl bahkan islam ini dianggap patologis ( penyakit abnormal kejiwaan ).
|
kurang lebih 1000 orang berdemontrasi untuk membela muslim Uyghur-cina agar segera terlepas dari belenggu di Kamp
menyerupai. Pengasingan besar di Xianjiang. |
Menyikapi
hal tersebut
aksi solidaritas muslim jawa barat peduli Uyghur dalam aksinya saat ditemui
wartawan, Panglima Jawara Sunda bah Amir menyampaikan orasi kepedulianya
terhadap saudara muslim Uyghur di depan gedung Sate kendati Gubernur Jabar
Ridwan Kamil tak kunjung datang menemui para demonstran yang dihadiri kurang
lebih 1000 orang,
yang sangat
mengecam keras pemerintah
bila
pemerintah Indonesia tidak menghiraukan penderitaan kaum Uyghur cina dalam hal
ini secara konstitusi tertuang dalam amanat pembukaan UUD45 bahwa penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan, aksi tersebut diikuti beberapa elemen peduli Islam
diantaranya
Jawara Sunda, Jundulloh,pemuda
persis ,BFC, dan rakyat peduli Uyghur dan akan terus berjuang demi satu juta saudara muslimnya yang dipaksa tengah berada di kamp menyerupai pengasingan besar di Xianjiang daerah otonomi di Cina Barat yang menjadi rumah bagi sekitar 10 juta jiwa muslim Uyghur ./
Jn Team.
orasinya
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 comments:
Posting Komentar