Cileunyi, Jelajah News - Bupati Bandung HM Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung pada tahun 2022 ini sudah menyelesaikan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di 195 titik di Kabupaten Bandung dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih atau air minum.
Hal itu diungkapkan Bupati Bandung pada pelaksanaan peresmian SPAM di Kampung Cibiru Indah RW 14 Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Kamis (29/12/22).
Bupati Bandung didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung H. Zeis Zultaqawa itu, meresmikan SPAM dengan kedalaman sumur 70 meter, dan jumlah sambungan 42 unit ke rumah-rumah warga.
SPAM itu dikelola oleh Bumdes Cibiru Wetan.
"Program SPAM ini, alhamdulillah Kabupaten Bandung pada tahun 2022 ini kita sudah mengerjakan 195 titik, sehingga hampir 9000 sambungan rumah," kata Dadang Supriatna.
Bupati menyampaikan bahwa, program SPAM itu bisa menjadi roll model di Kabupaten Bandung, selama kepemimpinan dirinya menjadi Bupati Bandung.
"Dalam artian saya lebih fokus pada pola hidup sehat," katanya.
Menurutnya, pola hidup sehat yang harus diperhatikan itu adalah pertama masalah air. Jadi berawal dari air maka akan berdampak terhadap keseluruhan.
Setelah air, lanjut Dadang Supriatna, kemudian persoalan lingkungan. Tahun depan, kata dia, di Kabupaten Bandung akan dilaksanakan kegiatan City Sanitation Summit XXI/2023, bukan lagi pola hidup sehat, tetapi ini dijadikan suatu kabupaten percontohan secara nasional.
"Karena nanti akan hadir semua Bupati dan Wali Kota se-Indonesia untuk berkunjung ke Kabupaten Bandung. Makanya kita akan siapkan, nanti bagi desa-desa yang masih buang air besar sembarangan, akan menjadi perhatian.
"Rencana pada awal tahun 2023 akan road show ke desa-desa yang mumpuni di bidang sanitasinya," tutur Bupati Bandung.
Dadang Supriatna berharap dengan akan digelarnya City Sanitation Summit pada bulan Mei 2023, adanya kekompakan Ketua RT, RW, Kepala Desa dan juga masyarakat dengan mendukung dan mensuport program ini, karena ini salah satu ikhtiar untuk bebas dari limbah maupun kotoran.
"Septic tank, kita harus lihat lagi. Apakah resapannya ada atau bagaimana," katanya.
Bupati Bandung sudah mengintruksikan kepada para kades untuk mendata masing-masing warganya, yang harus dibantu.
"Enggak usah malu-malu ya. Kalau toh septic tanknya belum sesuai dengan kriteria, maka kita akan dorong programnya untuk dibuatkan septick tank. Nantinya tidak ada rembesan, yang akhirnya masuk ke air bawah tanah dan diserap kemudian didistribusikan lagi ke masyarakat," tutur Bupati Bandung.
Sementara itu pada tahun 2023 program SPAM ini akan diteruskan lagi, yaitu hampir di 200 titik di Kabupaten Bandung. "SR (sambungan rumahnya) bisa mencapai 9.000 hingga 10.000 sambungan ke rumah, demikian disampaikan Bupati Bandung.
Ia mencontohkan, di daerah Pangalengan saja yang merupakan sumber air, ternyata masih ada warga yang sangat membutuhkan air. "Padahal itu sumber air. Ini sangat ironis sekali," katanya.
Bupati Bandung mengatakan karena dirinya sering jalan-jalan melalui program Bunga Desa atau Saba Desa, sehingga tahu kondisi masyarakat di lapangan. "Makanya kita dorong untuk dibuatkan SPAM," katanya.
Meskipun baru 20 bulan menjadi Bupati Bandung, pihaknya sudah bisa mendeteksi dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan warga, terutama kebutuhan air bersih. "Insya Allah kita akan optimalkan," katanya.
Bupati Bandung menyebutkan bahwa SPAM yang baru diresmikannya di RW 14 Desa Cibiru Wetan itu merupakan air layak minum.
"Untuk dijaga pemeliharannya dan kalau bisa dikembangkan. Karena kebutuhan air tak bisa dihindari," kata Dadang Supriatna.
Sementara itu, Ketua RW 14 Desa Cibiru Wetan Ii Somantri mengatakan, baru pertama kali kedatangan Bupati Bandung pada kesempatan peresmian SPAM ini.
"Pak Kades sangat respon apa yang dibutuhkan masyarakat, mulai jalan, air bersih layak minum dan lainnya. Alhamdulillah SPAM ini bisa dinikmati RT 05 dan RT 06/RW 14. Air bersih sudah tercukupi dan berharap RT lainnya bisa turut menikmatinya," tuturnya.
Ii Somantri mengatakan, bahwa air yang berasal dari sumur artesis itu merupakan air layak pakai. "Dalam pengelolaannya kerjasama dengan Bumdes," katanya. (Sumber Pemkab Bandung./Asdar)
0 comments:
Posting Komentar