Kamis, 12 Juli 2012

Sepeda Motor Inovatif yang Berbahan Bakar Elpiji, Bukan BBM!

Sepeda Motor Inovatif yang Berbahan Bakar Elpiji, Bukan BBM!

Ini Gambar Diagram konversi BBM ke Gas :
               Di Pandeglang, Banten, sejumlah tukang ojek memodifikasi sepeda motor mereka yang semula berbahan bakar premium menjadi berbahan bakar elpiji. Jadi, tak heran sepekan terakhir beberapa motor ojek dengan tabung elpiji tampak lalu-lalang di Pasar Panimbang, Pandeglang.

              Memang, dengan elpiji ukuran tabung 3 kilogram seharga Rp 15 ribu, motor bisa menempuh jarak antara 300 hingga 400 kilometer atau sekitar sepekan pemakaian tukang ojek. Dibanding menggunakan premium, mereka memerlukan dua liter bensin seharga Rp 10.000 untuk satu hari saja.

             Pemasangan tabung elpiji pada motor mirip dengan penggunaan tabung pada kompor untuk memasak. Gas dari tabung dialirkan melalui selang ke karburator motor dengan alat buka tutup tekanan gas di antara keduanya. Untuk menghidupkan motor, pemilik harus menginjak starter manual.

              Ide ini berawal dari pemikiran kreatif sekelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sehat (GPS) di Panimbang, Pandeglang.

            Gas elpiji disulap menjadi pengganti solar dan premium atau petramax yang selama ini menjadi bahan bakar kendaraan rakyat.

              Mereka adalah tim riset dari Gerakan Pemuda Sehat Jakarta yang melakukan penelitian di Panimbang, Pandeglang yang telah melakukan experimen sejak sepekan lalu. Objek penelitian adalah tukang ojek yang biasa mangkal di Pasar Panimbang dan sekitarnya.

              Tim terdiri dari enam orang yang melakukan riset di Panimbang sejak satu pekan lalu untuk mengganti penggunaan BBM ke gas elpiji sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Gas elpiji, yang secara umum diketahui masyarakat untuk memasak di dapur atau proses pembakaran lain. Di tangan para pemuda kreatif ini berubah fungsi menjadi pengganti BBM.

               Secara mekanis, penggunaan gas elpiji untuk bahan bakar itu sama seperti premium pada umumnya. Tidak terlalu banyak modifikasi yang dilakukan agar sepeda motor bisa berjalan. Hanya dilakukan perubahan di bagian karburator untuk menjadikan gas menjadi bahan bakar sehingga sepeda motor bisa berjalan. Sementara, posisi gas elpiji tiga kilogram dipasang di jok bagian belakang dan menggunakan slang untuk menyambung ke karburator.

                 “Secara mekanis sama saja seperti penggunaan bensin, hanya yang digunakan gas. Bahkan, ini akan semakin irit karena dengan gas 3 kilogram, bisa menempuh jarak sejauh 350 kilometer. Ini tentu sangat irit bila dibandingkan dengan menggunakan BBM,” ungkap Hoyir Saepudin, tim peneliti yang juga Sekretaris Jenderal GPS.

                   Lanjut Hoyir, tidak perlu banyak biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan temuan alternatif tersebut. Peralatan yang dibutuhkan hanya tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram, selang regulator dan sedikit modifikasi di bagian karburator. “Biaya tidak sampai Rp200 ribu dan pemasangannya juga sangat mudah,” tambahnya.

                    Dalam kesempatan itu, Hoyir menjamin penggunaan bahan bakar gas pada sepeda motor dijamin tidak akan merusak mesin. Bahkan, dia memastikan mesin kendaraan semakin awet. Tak hanya itu, biaya service motor juga akan lebih irit karena tingkat kerusakan mesin bisa ditekan.

                  Soal kemungkinan gas meledak? Hoyir menyatakan tak perlu khawatir, sebab gas bersifat cair dan akan mudah memuai di ruang terbuka. Jadi, amat sulit bagi api menyambar gas yang meledak di ruang bebas. Karenanya, resiko kebakaran akan sangat kecil terjadi.

                   Dalam kesempatan itu, Ketua Umum GPS, Taufan EN Rotorasiko menyatakan bahwa temuan tersebut sebenarnya bukan hal baru. Namun kembali mencuat setelah rencana kenaikan BBM. “Alhamdulillah setelah dilakukan riset akhirnya empat motor ojek bisa digunakan gas elpiji sebagai pengganti bensin,” kata, Taufan.

                   Dikatakan Taufan, karena sangat sederhana, masyarakat bisa dengan mudah meniru rakitan tersebut tanpa harus dilakukan oleh tim ahli. Sebab, dengan meniru motor ojek milik warga Panimbang, masyarakat biasa yang tak ahli perakitan otomotif juga bisa menirunya.

                  Kami hanya menemukan ide saja dan bila ada masyarakat yang ingin menggunakannya tinggal mencontoh yang sudah ada. Ini bisa dijadikan alternatif, apalagi dengan kenaikan harga BBM bakal mencekik perekonomian masyarakat,” terangnya.

                   Dikatakan Taufan, pihaknya juga akan melakukan riset serupa dalam waktu dekat ini, namun objek kendaraan yang diteliti adalah perahu nelayan. “Tiga bulan lagi kami akan melakukan riset terhadap perahu nelayan agar bisa menggunakan gas,” imbuhnya.

                  Sementara itu,Juhri, salah seorang ojek yang telah menggunakan bahan bakar gas mengungkapkan, awalnya tidak percaya jika gas elpiji bisa digunakan untuk pengganti premium atau bensin. Namun karena telah diberikan penjelasan dari tim riset GPS, akhirnya ia menyanggupi untuk menggunakan gas sebagai pengganti BBM.

                 Menurutnya, ada beberapa keuntungan setelah menggunakan gas, yakni efisiensi penggunaan bahan bakar dan juga kondisi mesin sepeda motor menjadi lebih stabil. “Saya sudah pakai ini (gas elpiji, red) sejak akhir pekan lalu, ternyata selain lebih irit dan juga tarikan mesin lebih enteng,” ujar dia.

                Diceritakan Juhri, sebelum menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar, ia mengaku biasa menghabiskan Rp15 ribu untuk membeli premium. Namun setelah beralih menggunakan elpiji, bisa menghemat pengeluaran hingga tiga kali lipat. Sebab, dengan 3 kilogram tabung gas bisa untuk perjalanan 350 kilometer.

                Selain itu, kata dia, menggunakan bahan bakar gas elpiji untuk sepeda motor juga dinilai cukup baik untuk mesin sehingga umurnya bisa lebih awet. “Hari pertama saya pakai gas elpiji banyak orang yang nyangka saya jualan baso, namun setelah saya terangkan mereka tertawa karena aneh,” katanya sambil tersenyum.

                 Hal senada juga diamini Ahmad, pengojek lainnya yang menggunakan elpiji sebagai bahan bakar. “Jadi saya rasa teman-teman ojek atau masyarakat lainnya bisa mengikuti konversi BBM ke gas,” ujarnya.

                 Namun katanya, penggunaan gas elpiji sebagai bahan bakar tidak sesuai Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). “Saya pernah ditegur polisi karena pakai bahan bakar gas. Katanya motor itu harus pakai bensin,” ungkap Ahmad, menuturkan ucapan polisi./vivalife/jn


Rabu, 11 Juli 2012

600 Peserta Ikuti Giri Wana Rally

             Gerak jalan sepanjang kurang lebih 8 kilometer yang menelusuri gunung dan hutan, kembali diselenggarakan diseputar obyek wisata Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Kegiatan yang diberi nama "Giri Wana Rally Festival Kawah Putih II" tersebut, dibuka Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip di Bumi Perkemahan Rancaupas-Rancabali, Rabu (11/7).

 
"Saya sangat menyambut baik kegiatan gerak jalan seperti ini, karena selain berolahraga peserta juga akan memperoleh pengalaman baru khususnya dalam pengenalan gunung dan hutan yang berada di Kabupaten Bandung bagian selatan...", ucap H. Dadang M. Naser.
 
            Pengenalan terhadap alam seperti gunung dan hutan menurutnya, harus diberikan sejak dini kepada generasi muda. Karena dari pengenalan ini, lambat laun akan muncul rasa cinta terhadap kelestarian alam. "Rasa sayang akan tumbuh, manakala kita sudah mengenal lebih dekat seperti halnya terhadap alam disekitar kita...", kata H. Dadang M. Naser.
 
           Terjadinya perambahan hutan disejumlah tempat diwilayah Indonesia, penilaian Dadang M. Naser dikarenakan dua alasan yaitu alasan ekonomi atau memang mereka tidak mengerti akan fungsi hutan dalam kaitannya dengan keseimbangan alam. "Banyak contoh menunjukan, gara-gara hutan dijarah atau dirambah berdampak terhadap terjadinya erosi atau banjir pada musim hujan, dan kekeringan dimusim kemarau...", tandasnya pula.
 
            Untuk itu ia mengajak kepada generasi muda agar selalu menanamkan rasa sayang terhadap kelestarian gunung dan hutan. Cara yang bisa ditempuh untuk menanamkan rasa sayang ini, bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah gerak jalan di alam pegunungan atau berupa gerakan penanaman pohon-pohonan disekitar kita.
 
            Giri Wana Rally yang diikuti sekitar 600 peserta tersebut mengambil start di Bumi Perkemahan Rancaupas dan Finish di obyek wisata Kawah putih, sejauh kurang lebih 8 kilometer. Sebagian peserta, berasal dari pramuka Wana Bakti, pelajar dan karyawan/ti Perum Perhutani Unit III Jabar Banten.
 
             Selama menempuh perjalanan, peserta tidak diperbolehkan membuang sampah disembarang tempat, meskipun di areal hutan dan gunung yang dilalui. Hal itu, semata-mata demi menjaga kebersihan dan kesehatan diseputar obyek wisata tersebut. hms/jn
 

Kabupaten Bandung Raik Prestasi Terbanyak di Bidang KB

Selama tahun 2012, Kabupaten Bandung berhasil meraih prestasi terbanyak dalam berbagai kejuaraan bidang Keluarga Berencana. Hal tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan Kabupaten Bandung dalam pengendalian kependudukan.
 
"Jumlah penduduk perlu dikendalikan, karena kalau tidak ada pengendalian jumlah penduduk ini bisa melampaui daya dukung lingkungan yang bisa berakibat fatal bagi kelangsungan hidup manusia dan generasi yang akan datang..", ucap Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip, pada Peringatan Hari Keluarga XIX dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK, KB, Kesehatan dan Posyandu di halaman PT. Mitra Rajawali Banjaran Kecamatan Arjasari, Senin (9/7).
 
Pemkab Bandung memandang pengaturan kelahiran dengan pola Keluarga Berencana, memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mencetak generasi penerus yang produktif. Oleh karena itu, pemerintah daerah yang memiliki jumlah penduduk sekitar 3,2 juta jiwa tersebut, pada tahun 2012 tak segan-segan untuk menggelontorkan dana senilai Rp. 2.062.165.836,- atau Rp. 2 milyar lebih untuk keperluan pengelolaan Keluarga Berencana.
 
Bupati Bandung secara rinci menyebutkan, dana sebesar itu masing-masing digunakan untuk pelayanan KB, penyediaan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin, pembinaan kelompok bina keluarga balita, remaja, lansia, UPPKS dan PKLK serta untuk penguatan kelembagaan pengarustamaan gender.
 
Kepala BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Bandung Drg. Grace Mediana, M.kes menyebutkan, prestasi yang diraih Kabupaten Bandung dalam bidang KB tahun 2012 meliputi, juara III Pos KB terbaik tingkat nasional yang diraih Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi, Juara I Pos KB terbaik Desa Cimekar Kec. Cileunyi tingkat Jawa Barat, Juara I Kelompok BKB Bougenvile Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk tingkat Jawa Barat, juara I kelompok BKR Mawar Desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang tingkat Jabar, juara III akseptor lestari Desa Bojong Kecamatan Majalaya tingkat Jabar dan juara II KB perusahaan tingkat Jabar yang diraih PT. Indonesia Power.
 
Khusus dalam kegiatan peringatan Hari Keluarga XIX, BKBPP Kab. Bandung menurut Grace Mediana telah melakukan berbagai kegiatan berupa pelayanan KB terpusat, Sosialisasi BKB, Sosialisasi BKR, UPPKS, PIKER, Sosialisasi Layak Anak disamping berbagai lomba penilaian Pos KB terbaik, BKB Kemas terbaik serta penilaian kelompok Paguyuban MOP (Methode Operasi Pria) terbaik dan PLKB teladan tingkat Kabupaten Bandung.
 
Pada kesempatan tersebut, Bupati H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip melakukan peninjauan pelayanan KB MOP, IUD dan Implant sebanyak 200 orang, donor darah 200 orang dan bazaar kelompok UPPKS. hms/jn

Selasa, 10 Juli 2012

Bupati Bandung Lantik 180 Pejabat Pemkab Bandung

Sebanyak 180 pejabat struktural lingkup Pemerintah Kabupaten Bandung, mengalami pergeseran jabatan dan promosi.  Pejabat sebanyak itu terdiri dari eselon II sejumlah  2 orang, eselon III sejumlah 32 orang, eselon IV sejumlah 140 orang, serta eselon V sejumlah 6
orang. Pelantikan terhadap para pejabat tersebut, dilakukan langsung oleh Bupati Bandung H. Dadang Mohamad Naser, SH, S.Ip di Gedung Moch. Toha-Soreang, Jum'at (7/7).

Turut menyaksikan pelantikan tersebut, Wakil Bupati Bandung, H.Deden Rukman Rumaji, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Ir.H.Sofian Nataprawira, MP, Kepala Bidang Pengembangan dan Karir Provinsi Jawa Barat, Wahyu dan Kepala Badan Kepegawaian  Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kab.Bandung, Drs.H.Erick Juriara E, M.Si.

Pejabat eselon II yang dilantik, diantaranya Ir. H.Agus Nuria Agusanas, M.Si menjadi Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung yang sebelumnya menduduki jabatan Sekretaris pada dinas yang sama, Ir.H.Kawaludin yang sebelumnya menjabat  Kepala Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung menjadi Kepala Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan  Energi (SDAPE) Kabupaten Bandung.

Dalam mutasi kali ini terdapat beberapa camat yang mengalami pergeseran. Mereka masing masing  adalah Achmad Kosasih, S.Ip menjadi Kepala Bagian Humas (sebelumnya Camat Soreang), Drs.Eef Syarief Hidayatullah (sebelumnya Camat Banjaran) menjadi Camat Margahayu, sedangkan Dindin Syahidin, S.IP, M.Si (sebelumnya Camat Margahayu) menjadi Camat Margaasih, dan Drs.H.Agus Suhartono (sebelumnya Camat Ibun) menjadi Camat Banjaran. Untuk lingkup Sekretariat Daerah, Drs.H.Hikmatulqodar Supria, M.Si yang sebelumnya menduduki Kabag Humas Setda bergeser menjadi Sekretaris pada Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung.

Kepada para pejabat yang dilantik, Bupati H. Dadang Mohamad Naser, SH, S.Ip mengingatkan bahwa mutasi bukanlah sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu, atas dasar like dan dislike, atau dilakukan semata-mata untuk kepentingan pejabat yang bersangkutan, " Namun lebih diutamakan untuk melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas dan pelayanan umum..", ungkap Dadang M.Naser.

Ia menambahkan, parameter utama yang digunakan dalam menentukan jabatan adalah melalui pertimbangan kapasitas, kompetensi, integritas, loyalitas, moralitas, serta nilai pengabdian dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab kepada masyarakat. " Saya berharap, sebagai birokrat mampu memberikan pelayanan prima yang dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat..", pungkasnya pula. hm/jn

16 Pejabat Lingkup Setda Lakukan Sertijab


Sebanyak 16 pejabat strutural eselon II, III, dan IV lingkup Sekretariat Daerah  (Setda) Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan Serah Terima Jabatan (sertijab). Sertijab secara langsung disaksikan oleh Sekretaris Daerah Kab.Bandung, Ir.H.Sofian Nataprawira, MP di Bale Kandaga-Soreang, Selasa (10/07). Tampak hadir dalam acara itu, Asisten Administrasi Setda Kab.Bandung, Drs.H.Eman Rachim, M.Si, dan sejumlah pejabat SKPD lingkup Pemkab Bandung.
 
Pejabat eselon II yang melakukan sertijab, diantaranya adalah Kepala Dinas Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi (SDAPE), Ir.H.Kawaludin yang sebelumnya menduduki sebagai Kepala Bagian Koordinasi Sosial kepada Dade Resna, SH yang sebelumnya menduduki Kepala Bagian Hukum di Setda Kab.Bandung.  Sementara posisi Kepala Bagian Hukum di duduki oleh Dicky Anugrah, SH, M.si yang sebelumnya menduduki Kepala Bidang Pariwisata Dispopar Kabupaten Bandung.
 
Pejabat eselon II lainnya adalah Kepala Dinas Bina Marga Ir.H.Agus Nuria Agusanas, M.Si melakukan sertijab kepada Drs.H.Hikmatulqodar Supria, M.Si yang sebelumnya menduduki Kepala Bagian Humas Setda untuk menjadi Sekretaris pada dinas yang sama. Sedangkan posisi Kabag Humas diserah terimakan kepada Achmad Kosasih, S.Ip yang sebelumnya menduduki Camat Soreang.
 
"Kami berharap dengan kepercayaan pimpinan ini, kami bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan mampu mensinergiskan komunikasi pemerintahan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dengan masyarakatnya, serta mampu menjalin komunikasi kemitraan  yang berimbang dan kondusif dengan rekan-rekan media massa. Kami mohon do'a restu, dan kerjasamanya untuk mewujudkan itu..", ujar Achmad Kosasih.
 
Dalam kesempatan itu, Sofian Nataprawira meminta segenap jajarannya agar mampu menunjukkan karya yang terbaiknya bagi kepentingan pemerintah dan masyarakat Kab.Bandung. "Tunjukkan prestasi kerja yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan penyelenggaraaan pembangunan daerah..", ucapnya.
 
Ia pun mengingatkan, jabatan yang dipercayakan  dengan segala kewenangan, hak dan kewajiban yang melekat kepadanya merupakan instrument dalam mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki dalam kerangka tugas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
 
" Kepada seluruh pejabat yang telah mendapat kepercayaan, selayaknya menjadikan moment
sertijab ini sabagai suatu amanah yang harus diemban dan dapat dipertanggungjawabkan..",
tandas Sofian pula. hms/jn

Senin, 09 Juli 2012

Kabupaten Bandung Raik Prestasi Terbanyak di Bidang KB

Bupati Bandung H.Dadang Mohamad Naser, SH, S.Ip sedang menyerahkan berbagai penghargaan kepada para juara dalam perlombaan bidang Keluarga Berencana Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2012 di halaman PT. Mitra Rajawali Banjaran Kecamatan Arjasari, Senin (9/7).






 Selama tahun 2012, Kabupaten Bandung berhasil meraih prestasi terbanyak dalam berbagai kejuaraan bidang Keluarga Berencana. Hal tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan Kabupaten Bandung dalam pengendalian kependudukan.
 
"Jumlah penduduk perlu dikendalikan, karena kalau tidak ada pengendalian jumlah penduduk ini bisa melampaui daya dukung lingkungan yang bisa berakibat fatal bagi kelangsungan hidup manusia dan generasi yang akan datang..", ucap Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip, pada Peringatan Hari Keluarga XIX dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK, KB, Kesehatan dan Posyandu di halaman PT. Mitra Rajawali Banjaran Kecamatan Arjasari, Senin (9/7).
 
Pemkab Bandung memandang pengaturan kelahiran dengan pola Keluarga Berencana, memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mencetak generasi penerus yang produktif. Oleh karena itu, pemerintah daerah yang memiliki jumlah penduduk sekitar 3,2 juta jiwa tersebut, pada tahun 2012 tak segan-segan untuk menggelontorkan dana senilai Rp. 2.062.165.836,- atau Rp. 2 milyar lebih untuk keperluan pengelolaan Keluarga Berencana.
 
Bupati Bandung secara rinci menyebutkan, dana sebesar itu masing-masing digunakan untuk pelayanan KB, penyediaan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin, pembinaan kelompok bina keluarga balita, remaja, lansia, UPPKS dan PKLK serta untuk penguatan kelembagaan pengarustamaan gender.
 
Kepala BKBPP (Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) Kabupaten Bandung Drg. Grace Mediana, M.kes menyebutkan, prestasi yang diraih Kabupaten Bandung dalam bidang KB tahun 2012 meliputi, juara III Pos KB terbaik tingkat nasional yang diraih Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi, Juara I Pos KB terbaik Desa Cimekar Kec. Cileunyi tingkat Jawa Barat, Juara I Kelompok BKB Bougenvile Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk tingkat Jawa Barat, juara I kelompok BKR Mawar Desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang tingkat Jabar, juara III akseptor lestari Desa Bojong Kecamatan Majalaya tingkat Jabar dan juara II KB perusahaan tingkat Jabar yang diraih PT. Indonesia Power.
 
Khusus dalam kegiatan peringatan Hari Keluarga XIX, BKBPP Kab. Bandung menurut Grace Mediana telah melakukan berbagai kegiatan berupa pelayanan KB terpusat, Sosialisasi BKB, Sosialisasi BKR, UPPKS, PIKER, Sosialisasi Layak Anak disamping berbagai lomba penilaian Pos KB terbaik, BKB Kemas terbaik serta penilaian kelompok Paguyuban MOP (Methode Operasi Pria) terbaik dan PLKB teladan tingkat Kabupaten Bandung.
 
Pada kesempatan tersebut, Bupati H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip melakukan peninjauan pelayanan KB MOP, IUD dan Implant sebanyak 200 orang, donor darah 200 orang dan bazaar kelompok UPPKS. hms/jn

Minggu, 08 Juli 2012

Pencemaran Limbah Industri di Rancaekek 400 Hektare Tidak Bisa Ditanami

Kesepakatan antara perwakilan warga dengan pihak pengusaha hanya tertuju pada proses ganti rugi, bukan mencari solusi bagaimana caranya agar pencemaran tidak terjadi lagi. Menurut anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, H. Daud Burhanudin di Soreang, Senin (7/7), masalah pencemaran limbah di Rancaekek yang berasal dari industri-industri di Kabupaten Sumedang sudah berlangsung belasan tahun, namun tidak pernah ditemukan solusinya.

    Hampir sekitar 1.000 hektare tanah milik petani tercemar dan 400 hektare di antaranya sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Warga sudah mengeluhkan kondisi tersebut. Menurutnya, perwakilan warga empat desa di Kecamatan Rancaekek telah melakukan kesepakatan dengan dua perusahaan besar, yaitu PT Kahatex dan PT Insan Sandang Internusa. Dalam menanggapi masalah ini, kedua perusahaan besar tersebut hanya memberikan bantuan sebagai community development/corporate social responsibility (CD/ CSR).

    Hasil kesepakatan yang ditandatangani pada 11 Juni lalu oleh empat kepala desa serta direktur dua perusahaan tersebut hanya tentang bantuan berupa uang kompensasi per bulan, bantuan pinjaman modal serta bantuan mesin jahit. Sedangkan masalah penyelamatan lingkungan tidak dibahas dan dijelaskan secara konkret.

    Anggota Komisi C lainnya, Triska Hendriawan, S.T. mengatakan, masalah CD sudah jelas diatur dalam Undang-undang (UU) No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Jadi, ada tidaknya pencemaran, sebuah perusahaan harus menjalankan fungsi CD sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar.

    Ia menambahkan, yang terpenting adalah menuntaskan masalah pencemaran di kawasan tersebut. Karena setelah kesepakatan itu dibuat, perusahaan masih membuang limbahnya ke sungai tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Itu hasil pengamatan ke lapangan.

    Anggota Komisi C DPRD Kab. Bandung dari Partai Bulan Bintang, Ir. Abdurrachim Santosa menegaskan, usulan Komisi C agar Sungai Cikijing dibendung adalah untuk memisahkan masalah pencemaran dan mencari siapa yang bertanggung jawab.

    Karena, pencemaran terjadi antara perbatasan wilayah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Kadang terjadi saling menyalahkan. Agar tidak terjadi seperti itu, masing-masing daerah melihat di mana sumber pencemaran itu. Jadi, kita ibaratkan bendung saja dulu.

    Akibat pencemaran yang sudah berlangsung lama, lanjut Abdurrachim, warga Kab. Bandung terkena imbasnya. Untuk itu, masing-masing daerah harus tegas. Pemprov Jabar diharapkan memfasilitasinya sehingga diharapkan mampu menuntaskan masalah tersebut.hms/jn


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls