Rabu, 19 Oktober 2011

PNPM Kurangi Kuota Rutilahu , Pemda Kab. Bandung Diharapkan Membantu Desa Cingcin

          Desa Cingcin Kec. Soreang Kab. Bandung adalah merupakan salah satu Desa wajah Ibu kota Kabupaten Bandung dan beberapa desa lain penyangga ibukota, diantaranya: desa.Soreang. Parungserab, Sadu, Panyirapan , Karamat mulya dan desa Sekar Wangi, sejumlah desa tersebut sudah selayaknya menjadi skala prioritas pembangunan Inprastruktur wajah perkotaan kabupaten, sebagai wajah pusat ibukota  diharapkan dapat memperhatikan kondisi Inprastruktur, persediaan Sarana air bersih yang cukup, pasilitas kesehatan Gakin, dan perhatian khusus bagi warga miskin perkotaan pada bantuan perbaikan rumah tidak layak huni yang ada Kab.. Bandung.
Soleh M Rohmat Kades. Cingcin
Kepala Desa Cingcin Soleh M Rohmat  A.md, dalam menyikapi rumah tidak layak huni dan program pembangunan imprastrutur yang ada di desanya  mengatakan, masih banyak yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan program kemiskinan terutama,Kesehatan,Pendidikan menengah lanjutan,   Rutilahu( Rumah Tidak layak Huni) dan penataan lingkungan perkotaan, mengharapkan agar Pemda kab.Bandung memberikan extra perhatian khusus pada masalah tersebut. 

Menurut Soleh Rutilahu masih jadi perhatianya pemerintah Desa Cingcin, hal ini terbukti dengan digulirkanya bantuan 5 unit Rutilahu melalui anggaran Alokasi dana desa (ADD) bersama bantuan dari Pemda Kab. Bandung melalui bantuan Dinas Pemukiman dan Tata Wilayah (Kimtawil) yang menggulirkan bantuan 6 unit pembangunan Rutilahu untuk  desa Cingcin. Namun hal itu dinilai masih belum dapat memenuhi sejumlah kebutuhan permohonan  dari masyarakat melalui RT/RW yang sebagian besar terfokus pada program bantuan tersebut disamping penataan lingkungan yang sehat.

Sebagai salah solusi dari masalah tersebut yaitu bergulirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan program tersebut belum dapat menutupi kebutuhan  perbaikan Rutilahu dan perbaikan pembangunan inprastruktur, karena disamping harus menghimpun dana swadaya sebesar 30% dari masyarakat yang berkelanjutan,sebagai persyaratan PNPM tersebut, sepertinya sebagian masyarakat mulai enggan menghimpun swadaya karena program PNPM merupakan program stimulan dan berkelanjutan  dalam beberapa periode.
Kondisi masyarakat saat ini dengan ketidaksetabilan ekonomi global terutama dikalangan warga miskin cukup memberatkan adanya persyaratan tersebut meskipun program tersebut adalah sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan cara hidup  sabilulungan atau gotong royong tapi masyarakat bukan enggan bergotong royong namun fluktuasi ekonomi yang tak karuan dan susahnya mendapatkan penghasilan yang layak bagi keluarga gakin yang jadi kendala.
Yuyu Sukarni.Koordinator BKM
Yuyu Sukarni koordinator BKM adalah  salah seorang  pimpinan kolektif BKM ( Badan Keswadayaan Masyrakat ) Perkotaan desa Cingcin periode 2011/13 saat di konfirmasi mengatakan masalah program pengentasan kemiskinan dan pembangunan Melalui PNPM Perkotaan seusai pertemuan dengan para anggota BKM mengatakan, sebagian besar pengajuan warga masyarakat tertuju pada pembangunan perbaikan Rumah tidak Layak huni (Rutilahu) disamping  beberapa perbaikan Inprastruktur diantaranya, permohonan perbaikan gang,kirmir saluran air limbah  rumah tangga, sarana Air bersih, Sosial, Pendidikan dan ekonomi kerakyatan melalui bantuan pinjaman bergulir yang masih terkendala di desa Cingcin akan realisasinya dan mengharapkan pemerintah memberi solusi pada kelangsungan program PNPM pada  bidang Ekonomi khusunya pinjaman bergulir yang masih terkendala. Dan kendala lain yaitu sulitnya menghimpun dana Swadaya Masyarakat sebesar 30% terutama untuk Rutilahu sebagai  persyaratan yang mesti ditempuh sesuai aturan  PNPM. 

Namun tentunya bukan berarti pembangunan Rutilahu mesti dihentikan, seperti kabar yang terima oleh beberapa ketua RW setempat. karena masih ada solusi diantaranya mengharapkan perhatian pemda Kab. Bandung agar lebih meningkatkan kuota atau jumlah bantuan melalui dinas Pemda terkait dalam  meningkatkan bantuan perbaikan program rumah tidak layak huni atau salah satu solusi bila terkendala dana swadaya yaitu meningkatkan jumlah nominal bantuan agar program tersebut bisa tuntas hingga layak untuk dihuni atau siap pakai  dan tidak terkatung-katung pembangunannya karena terbentur dana swadaya dan memaksimalkan sesuai kuota / jumlah  anggaran program yang tersedia, ungkap Soleh M Rohmat, Kades Cingcin saat wawancara mengungkapkan  diakhir periode masa jabatan, Ia berharap dapat melanjutkan pekerjaan rumah sebagai kepala desa diperiode berikutnya sebagai bentuk  perhatian akan kemajuan dan peningkatan perbaikan layanan pengabdiannya pada masyarakat desa Cingcin yang menurutnya masih banyak pekerjaan yang harus dibenahi karena dengan satu periode kepemimpinannya tidak mungkin dapat menyelesaikan itu semua. Tentunya harapan tersebut dapat terealisasi bila masyarakat desa Cingcin dapat memberi kesempatan akan niat baiknya dalam memperbaiki system dan kinerja kepemerintahanya  sebagai upaya untuk pembangunan diberbagai  sector diwilayah desa Cingcin. 

PNPM kurangi kuota Rutilahu,Pihak pemda diharapkan turun tangan

Fakta, Jatnika salah seorang Paskel / Pasilitator  inprastruktur PNPM untuk desa Cingcin, menerangkan mengenai program nasional tersebut mengungkapkan dikarenakan ada aturan baru dari aturan PNPM yaitu mengenai kuota 20% masyarakat diwilayah tersebut harus menikmati adanya PNPM dan bagi desa Cingcin kalau targetnya terfokus pada  Rutilahu target tersebut tidak akan terpenuhi karena sipatnya hanya dinikmati oleh perseorangan dan jumlah anggaran terbatas, untuk itu menurut aturan program PNPM tersebut sekarang diprioritaskan pada fasilitas umum diantaranya :jalan gang, saluran limbah, sarana air bersih,dan sarana umum lainya.dan tentunya disesuaikan  dengan kontrak kerja Paskel , SPK yang ditanda tangani saat itu. 

Program bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) yang saat ini sangat terasa mampaatnya  oleh sebagian besar Keluarga Miskin perkotaan melalui program PNPM diharapkan terus berkesinambungan karena disamping hasilnya sangat dirasakan positip oleh rakyat kecil hasilnya  juga sangat membantu peningkatan kondisi jumlah rumah sehat  warga miskin, sebagai upaya pemeliharaan kesehatan karena dari rumah yang sehat dapat  menghasilkan jiwa yang sehat dan sebagian balita yang rentan sakit bermula dari kondisi rumahnya yang tidak memenuhi standar kesehatan. dan program perbaikan Rutilahu diharapkan dapat bantuan dari pemerintah daerah Kab. Bandung untuk lebih ditingkatkan jumlahnya. namun sebagai program Skala prioritas pembangunan program kerja PNPM dikembalikan pada anggota   BKM selaku pelaksana bersama UPK,UPL dan UPS,menampung aspirasi permohonan masyarakat, karena BKM/LKM  merupakan lembaga pimpinan kolektif organisasi masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi yang dipercaya warga berdasarkan criteria nilai-nilai kemanusiaan yang disepakati bersama dan dapat mewakili himpunan warga dalam berbagai kepentingan dan keputusan lembaga dilakukan secara kolektif melalui mekanisme rapat anggota BKM/LKM dimana musyawarah menjadi norma utama dalam seluruh proses pengambilan keputusan. 

Alasan lain diungkapkan  Husen Ketua RW 20 desa Cingcin kec. Soreang mengharapkan jangan dihentikan program bantuan Rutilahu karena bisa menciptakan kecemburuan social dari keluar yang sudah dan yang belum mendapatkan bantuan Rutilahu padahal haknya sama layak untuk dibantu. karena dalam menciptakan kerukunan warga mesti berangkat dari realisasi program pembangunan kemasyarakatan meskipun terasa berat swadaya dihimpun namum pihak pemda kab.Bandung mesti dapat membantu permasalahan swadaya masyarakat bukanya membiarkan PNPM mengurangi kuotanya.tapi diharapkan sabilulungan dengan memperhatikan rakyatnya 

Seperti di ungkapkan Nindin  ketua RW 07 Sangkali,desa Cingcin kec. Soreang Kab bandung  untuk meningkatkan kualitas keluarga  yang sehat harus berangkat dari rumah yang sehat.menurutnya sebagian warganya yang punya balita yang sakit sebagian besar karena kondisi rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan./ krd / jelajah

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls