Kamis, 28 Oktober 2010

Kera Jadi Raja

Meningkatkan Mutu dan Kesejahteraan Guru Oleh : Iwan Prayitno


       Kondisi pendidikan saat ini, menuntut guru agar menjadi salah satu faktor penentu meningkatnya mutu pendidikan.Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar-mengajar.
Indonesia termasuk salah satu negara yang jumlah guru berpendidikan primer setara S1 yang kurang dari 50 persen. Ini berarti dari jumlah 2,7 juta guru, sebanyak 1,35 juta orang guru belum mencapai kualifikasi S1. Laporan Diknas tahun 2006 menjelaskan bahwa guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, baru mencapai target 35,6% saja. Jadi, sebanyak 64,4% guru belum memenuhi kualifikasi S1/D-IV. Sedangkan, dosen yang memenuhi kualifikasi S2/S3 baru mencapai 54,02%. Jadi, masih ada sebanyak 45,08 % dosen yang belum memenuhi kualifikasi S2/S3.
Padahal, dalam konteks pembangunan sektor pendidikan, guru merupakan pemegang peran yang amat sentral. Guru adalah jantungnya pendidikan. Tanpa denyut dan peran aktif guru, kebijakan pembaruan pendidikan secanggih apa pun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, maka tidak ada gunanya. Artinya, pendidikan yang baik dan unggul tetap akan tergantung pada kondisi mutu guru.
Hal ini ditegaskan UNESCO dalam laporan The International Commission on Education for Twenty-first Century, yakni "memperbaiki mutu pendidikan pertama-tama tergantung perbaikan perekrutan, pelatihan, status sosial, dan kondisi kerja para guru; mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, karakter personal, prospek profesional, dan motivasi yang tepat jika ingin memenuhi ekspektasi stakeholder pendidikan" (Jacques Delors 1996). Karena itu, upaya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan para guru adalah suatu keniscayaan.
Disinilah guru dituntut memiliki kualitas ketika menyajikan bahan pengajaran kepada subjek didik. Dia tidak hanya dituntut mampu melakukan transformasi seperangkat ilmu pengetahuan (cognitive domain) dan aspek keterampilan (psycomotoric domain) saja, akan tetapi juga mempunyai tanggung jawab untuk mengejewantahkan hal-hal yang berhubungan dengan sikap (affective domain).
Mahdi Ghulsyani seorang cendekiawan muslim memandang bahwa guru merupakan kelompok manusia yang memiliki fakultas penalaran, ketaqwaan dan pengetahuan. Ia memiliki karakteristik: bermoral, mendengarkan kebenaran, mampu menjauhi kepalsuan ilusi, menyembah Tuhan, bijaksana, menyadari dan mengambil pengalaman-pengalaman.
Dalam pepatah Jawa, guru adalah sosok yang digugu omongane lan ditiru kelakoane (dipercaya ucapannya dan dicontoh tindakannya). Menyandang profesi guru, berarti harus menjaga citra

PRAMUKA Harus Melek Teknologi


GEMPURAN gadget dan game membuat generasi muda lebih suka bermain game mengutak-atik gadgetnya ketimbang beraktivitas dalam kepramukaan. Eksistensi pramuka pun semakin tergerus. Untuk mengembalikan kejayaannya, maka pramuka harus melek IT.

Demikian diungkapkan oleh Wagub Jabar Dede Yusuf saat ditemui Responden Buletin Jelajah di Parisj Van Java. Dede yang juga menjabat sebagai Ketua Kwarda Jabar ini mengatakan bahwa di tengah perkembangan teknologi saat ini, pramuka harus bisa mengambil peranan.
"Pramuka harus IT minded. Harus memiliki pengetahuan yang baik tentang gadget dan perkembangan teknologi," katanya, pada bulan Agustus lalu.

Mewujudkan harapan ini, Dede pun berencana untuk membentuk Saka Telematika di wilayahnya. Karena menurutnya, perkembangan teknologi harus bisa diimbangi oleh pramuka.

"Mereka akan belajar tentang IT. Dan Saka Telematika inilah yang kemudian akan menjadi perwujudan implementasi IT bagi masyarakat. Jadi bukan hanya belajar saja, tapi setelah itu mereka akan menularkan ilmunya ke lingkungan sekitar dan masyarakat," paparnya.

Disinggung mengenai kecenderungan generasi muda yang lebih suka menjadi gamers ketimbang pramuka, Dede melihat hal tersebut wajar-wajar saja. Menurut bukan berarti harus melarang menjadi gamers, tapi harus memiliki rasa patriotisme dan kebanggaan menjadi orang Indonesia.

"Saya ini gamer, tapi saya main game saya jadi orang Indonesia. Dan saya gadget mania. Saat berbicara bagaimana pergunakan gadget dan teknologi, ya harus kepetingan bangsa. Gunakan itu kepentingan bangsa. Jangan hanya menjadi alat dan lalu dieksploitasi oleh teknologi," kata mania Counter Strike ini.
Salam Pramuka Siaga dan Pramuka tunanetra. Sebelum acara HUT ke-49 Pramuka tingkat Jawa Barat di "Monumen Juang Rakyat Jabar". Ayo adik-adiku.....asah kecakapan dan kemandirian demi kejayaan bangsa kita!
Ziarah kubur para Pahlawan di TMP Cikutra Bdg; spirit Ramadan, HUT Pramuka, dan HUT Proklamasi. Semoga anak muda dari Sabang-Merauke meneladani dan meneruskan patriotisme-nasionalisme para pendahulu bangsa.


SDN Nengkelan Gelar Kreasi Seni


Pada bulan Ramadhan lalu SDN Nengkelan Kecamatan Ciwidey mengadakan Kegiatan Sanlat yang digelar selama 2 minggu.
Adapun kegiatan yang diberikan banyak diberikan seputar materi untuk memperdalam segi agama. Menurut Kepala SDN Nengkelan Ayi Ana Zaenudin, S.Pd., mengatakan “ Kegiatan selama sanlat diisi dengan tadarus Qur’an, praktek shalat, juga hafalan Al-Qur’an “.
Ayi Ana menambahkan, jadi selain melaksanakan ibadah shaum Ramadhan juga anak-anak dapat melakukan ibadah lainnya sambil belajar di sekolah.
Selain dibantu oleh guru lainnya juga untuk pelajaran agama dibantu oleh Deden Diana S.,S.Pd.I dan Rusmin, S.Ag.
Sedangkan pada hari terakhir pelaksanaan sanlat ditutup dengan menggelar acara kreasi seni yang menampilkan seperti Qasidah, Nasyid dan kreasi seni lainnya yang dibawakan langsung oleh siswa - siswi SDN Nengkelan dan pada akhir acara ditutup dengan menggelar acara tausiah yang dibawakan oleh Ust. Ucu.
Salah satu staf pengajar Deden Diana S., S.Pd.I., mengatakan anak-anak latihan hanya beberapa hari saja, namun Alhamdulillah dapat menampilkan kreatifitasnya untuk menghibur siswa yang lainnya sambul ngabuburit, katanya.( Hd )

Revisi UU Zakat Jangan Hapus Peran BAZ


       Pengelolaan zakat di Indonesia memerlukan lembaga negara yang independen. Lembaga tersebut mempunyai wewenang meregulasi, mengawasi, dan menjamin kinerja operator dalam menghimpun zakat.
Menurut Deputy CEO Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Sri Adi Bramasetya, lembaga itu bisa merupakan bentukan pemerintah ataupun masyarakat. ”Fungsinya seperti Bank Indonesia yang meregulasi perbankan nasional,”jelas dia di sela-sela acara belanja bareng anak yatim (BBY) piatu yang digelar PKPU di Jakarta, Ahad (5/9)
Oleh karena itu, jelas dia, pembahasan tersebut sudah masuk draft pembahasan RUU Pengelolaan Zakat revisi atas UU No 38 Tahun 1999 Tentang Zakat.Nama yang diusulkan untuk lembaga independen tersebut yaitu Badan Zakat Indonesia (BZI).Badan Amil Zakat diposisikan sebagai lembaga pemerintah sedangkan Lembaga Amil Zakat (LAZ) badan swasta.
Namun, lanjut dia, diperlukan kompetensi standar mencakup sumber daya manusia, sistem, dan organisasi.Selain itu, sinergi nasional, regional dan internasional dalam penghimpunan dan pendayagunaan zakat.Agar upaya pengelolaan zakat optimal.Apalagi, dari Rp 20 triliun potensi zakat mal pertahun di Indonesia yang berhasil dihimpun baru 6 persen sekitar 1.3 triliun.” Masih ada 94 persen dana zakat yang belum tersentuh amil,”ungkap dia.
Bramasetya menanggapi positif inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menerima usulan revisi UU No 38 Tahun 1999. Cepat atau lambat pengesahan tergantung political will DPR-RI dan iktikad baik pemerintah. Dengan demikian, pemerintah perlu pula dilibatkan aktif.Termasuk merumuskan peraturan pemerintah (PP).”Jika tidak maka tidak ada bedanya UU tidak akan efektif,”tuntut dia.
Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini mengatakan perlu konsep matang yang mengatur keberadaan BAZ dan LAZ. Sebab ada indikasi, draft RUU yang diusulkan akan mematikan peran BAZ. Sebab, fungsi operator nantinya diserahkan ke LAZ.
Oleh karena itu, dibutuhkan kejelasan regulator, operator, dan pengawas. Ke depan, jelas dia, kehadiran RUU diharapkan mampu lebih mengoptimalkan pengelolaan zakat. Dengan syarat, PP yang mengatur pengelolaan zakat juga segera dibuat.

MEMBICARAKAN MASALAH TANPA MASALAH


Hindari membicarakan masalah pada waktu-waktu biasanya Anda atau pasangan hidup cenderung untuk marah. Misalnya, saat baru pulang kantor ketika sedang lelah dan mudah terpancing emosi. Sebaliknya, berbicaralah pada waktu santai dan perhatikan kondisi hati apakah sedang dalam kondisi yang menyenangkan. Berbicara pada waktu yang tidak tepat akan memperburuk masalah.
Walaupun awalnya Anda berniat membicarakan suatu masalah dengan baik, tetapi bisa saja masalah tersebut memancing emosi Anda dan pasangan. Nada bicara yang keras semakin memperkeruh suasana. Jika hal ini terjadi, ada baiknya Anda berdiam diri sejenak sampai suasana kembali tenang. Tahan emosi Anda dan jangan terpancing dengan ucapan pasangan hidup Anda.
Jika pembicaraan tidak mungkin dilanjutkan pada saat itu, bicaralah dengan respek kepada pasangan hidup Anda bahwa hal ini akan Anda bicarakan lain waktu. Tentukan waktunya dan jangan terlalu lama dari saat Anda menghentikan pembicaraan. Ingat, untuk meminta dibicarakan lain waktu dengan nada bicara dan sikap yang hormat. Bukan dengan perkataan merendah seperti “Malas bicara sama kamu!” atau “Udah, gak perlu diomongin lagi!”. Jangan lupa untuk meneepati janji untuk berbicara pada waktu yang sudah Anda tetapkan untuk membicarakan hal ini sehingga menimbulkan rasa kepercayaan pasangan.
Bicarakan dengan Jujur
Jangan berpikir bahwa pasangan hidup Anda tahu apa yang mengganggu hati Anda. Pasangan hidup Anda adalah manusia biasa yang tidak dapat membaca hati. Maka, daripada mendiamkan pasangan hidup Anda karena berpikir dia tahu masalahnya, lebih baik ada bicarakan dengan jujur perasaan Anda. Ingat, ketika mengatakan perasaan Anda dengan nada yang baik bukan langsung marah-marah.
Katakan secara jelas apa dan kapan masalahnya serta bagaimana perasaan Anda. Jika masalah yang ingin dibahas ada beberapa, Anda dapat menuliskannya beserta solusinya. Hindari juga sikap suka mengungkit kesalahan pasangan agar permasalahan tidak melebar.

Mendengarkan
Yang tidak kalah penting dalam komunikasi adalah mendengarkan. Pasangan hidup mungkin merasa bahwa Anda tidak mendengarkan saat dia sedang berbicara. Hal ini, mungkin disebabkan karena Anda merasa telah mengetahui perasaan pasangan atau merasa mengetahui apa yang akan dibicarakan. Hindari perasaan merasa telah mengetahui perasaan atau apa yang dipikirkannya. Coba pahami perasaannya jika Anda ada di posisinya, Anda pasti ingin agar perkataan Anda didengarkan.
Ketika pasangan Anda sedang berbicara jangan menyela kata-katanya, biarkan sampai pasangan Anda selesai mengutarakan semuanya. Berikan perhatian penuh saat pasangan Anda sedang mengutarakan perasaannya. Tunjukkan dengan sikap yang sungguh-sungguh dalam mendengarkan. Misalnya, jangan mendengarkan tetapi mata Anda tetap asyik menonton TV. Ini dapat membuat pasangan Anda tidak diperhatikan.
Setelah selesai mendengarkan, coba untuk mengungkapkan kembali apa yang telah Anda dengar. Tanyakan apakah yang Anda ungkapkan sudah sesuai dengan maksud dari pasangan hidup Anda. Minta koreksi apabila ternyata ada yang tidak sesuai. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman di antara suami istri.

Buat Kesepakatan Solusi
Tujuan dari membicarakan masalah adalah agar tercipta suatu solusi yang dapat menghilangkan masalah tersebut. Setelah berbicara, Anda akan lebih mengetahui apa masalah yag sebenarnya terjadi dan bagaimana perasaan pasangan Anda. Kini, buatlah solusi agar masalah tidak semakin berlarut-larut dan dapat mengganggu keharmonisan keluarga Anda.
Sampaikan solusi yang Anda pikitkan begitu juga dengan pasangan Anda temukan yang mendapat kesempatan untuk menyampaikan saran-saran solusi. Jika perlu, catatlah kemungkinan solusi-solusi yang terpikirkan. Setelah selesai, sepakati solusi mana yang Anda berdua pilih. Solusi tersebut harus mendapat kesepakatan dari Anda berdua agar tidak ada yang merasa keberatan dengan solusi di kemudian hari.
Setelah kesepakatan disetujui, tetapkan kapan Anda dan pasangan akan membicarakan tentang pelaksanaan dari solusi yang telah ditetapkan. Apakah sudah dilaksanakan dan bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak-dampak yang mungkin timbul.
Komunikasi adalah hal yang vital dalam kehidupan keluarga. Maka, upayakan terus menjalin komunikasi yang lancar dalam keluarga. Komunikasi juga harus dilakukan dengan itikad baik dan penuh hormat. Membicarakan masalah bukan seperti pertempuran, dimana kedua belah pihak saling menyerang, saling merasa benar dan menuduh pihak lawan yang salah. Hal tersebut tidak akan menghasilkan keadaan yang baik karena akan melukai keduanya.
Ingat, bahwa tujuan Anda adalah mencari jalan keluar yang melegakan Anda dan pasangan sehingga kehidupan menjadi lebih bahagia.

IDI: Susu Formula Jelas tak Sama dengan ASI

PENIPU UANG PALSU SEBESAR 200 JT DIRINGKUS POLSEK ASTANA ANYAR


Bandung ( BJ ) - Kasus penipuan sering terjadi dengan berbagai modus di beberapa daerah akhir – akhir ini, salah satunya penipuan dengan bermodus uang palsu. Seperti halnya yang terjadi pada salah satu korban H. Hendy M. Amin yang menderita kerugian sebesar Rp. 27 jt, akibat terpedaya pelaku penipuan Aceng Taryana.
Berawal dari perkenalan korban dengan pelaku yang kemudian pelaku membawa korban ke tempat rumah kos pelaku selanjutnya pelaku mengimingi korban dengan cara bercerita untuk mendapatkan uang dengan cara menyediakan uang terlebih dahulu dengan alasan uang tersebut sebagai jasa untuk mengangkat uang tersebut dimana uang yang akan didapatkannya yaitu sebesar 17 T, terbuai dengan ceritra pelaku pada korban kemudian korbanpun mengikuti perkataan pelaku yang tak lain harus menyiapkan uang jasa angkut sebsar 27 jt.
Setelah adanya kesepakatan kedua belah pihak, korbanpun menyerahkan uang sebesar 27 jt tersebut kepada pelaku , proses pengangkutanpun di laksanakan dan apa yang terjadi ternyata uang yang di ceritakannya sebesar 17 T tidak terbukti namun hanya sebesar 200 jt dan yang paling terkejut lagi bagi korban ternyata uang  200 jt tersebut juga uang palsu atau uang mainan padahal korban mengeluarkan uang 27 jt dengan harapan akan mendapat uang sebesar 17 T. Terang saja korban merasa ditipu kemudian melaporkan kejadian tersebut pada Polsekta Astana Anyar Kota Bandung  pada hari jumat tanggal 13 Agustus 2010 sekira pukul 14.00 wib adapun tempat terjadi perkara tersebut di kampung Cimacan Rt.04/ 019 Desa Haur Panggung Kecamatan Ciawi Kabupaten Garut.
Menurut Kapolsekta Astana Anyar Kota Bandung Kompol Rudi Purnomo,SIK di dampingi Kanit Reskrim IPTU Tri Suhartanto,SH.MH pada jumpa Pers mengatakan,” Berdasarkan LP/ 529/VIII/2010/Sekta Tgl 14 Agustus 2010 benar terjadi kasus tindak pidana pemalsuan mata uang dan uang kertas dan atau penipuan yang terjadi di kampung Cimacan Desa Haur Panggung Garut, dan benar pelaku telah di tangkap beserta barang bukti berupa 20 ikat/gepok  uang palsu pecahan 100.000 senilai 200 jt, satu buah tas pinggang warna hitam dan satu buah Hanphon genggam, pada kasus ini tersangka akan di jerat dengan pasal 244 jo 245 dan atau 378 dengan ancaman hukuman kurungan penjara lebih dari 5 tahun, sedangkan otak pelaku akan terus di cari dengan inisial daftar pencarian orang tersebut adalah H.S & H.M”, jelasnya di Mapolsekta Astana Anyar.
Ditambahkan Rudi, Diharapkan pada masyarakat agar jangan mudah terbuai dengan tipu daya muslihat untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak wajar karena akan berdampak pada sebuah resiko dan kerugian apalagi saat ini menjelang hari Raya Idul Fitri maka hendaklah hati-hati dalam memilih usaha dan kenalan, selain jumpa pers untuk menggelar kasus uang palsu terdapat pula kasus yang tak asing  hasil operasi PEKAT  LODAYA yaitu operasi petasan, dimana pada operasi tersebut diamankan ribuan petasan dan ada petasan model baru yang di amankan diantaranya petasan UFO kaena berdasarkan  geraknya yang meluncur ke atas membabi buta tentu dapat membahayakan manusia karena berputar cepat yang kemudian diakhiri ledakan dengan percikan api. ( SIM )

Tanaman AREN (Arengapinnata) SEBAGAI TANAMAN OBAT

Add caption
             Bagian dari tanaman aren yang digunakan sebagai bahan obat adalah akar dannira. Akar digunakan untuk mengatasi penyakit batu ginjal dan ruamkulit, sedangkantuak digunakan untuk mengatasi sariawan dan sembelit. Dalam mengatasi penyakit batu ginjal, akar aren digunakan bersama-sama dengan akar alang-alang, daun keji beling, herbame niran dan air. Penggunaannya dilakukan selama 14 hari atau sampai batu ginjal keluar yang dapat berupabatu, pasir atau butiran. Air aren difermentasikan menjadi cuka yang digunakan untuk bahan pengawet (mematikan mikroba) padaikan dan makanan lain selain juga member cita rasa pada makanan.

Nira dapat juga dibuat sebagai minuman segar, soft drink, gula semut, gula merah dan permen. Untuk pembuatan gula, pH nira dari 8 - 9diturunkanmenjadi netral (7). Untuk bahan baku gula, nira disadap di pagi hari selanjutnya nira disaring, dimasak dengan wadah terbuka, setelah mendidih diberikan sedikit TSP (Triple Super Phosfate) untuk menurunkan pH. Setelah pH netral, cairan disaring kembali, kemudian dipindahkan kewadah yang lebih besar. Cairan dimasak sampai kental, dengan api kecil dan sering diaduk. Bila mencapai kekentalan tertentu, dipindahkan kewadah plastic dan disimpan padakamar pendingin sampai mengkristal.  Gula Kristal dimasukkan kewadah sentrifuge untuk pemecahan menjadi butiransehingga terbentuk gula semut.

Pembuatan gula merah dilakukandengan proses yang sama, hanyapada tahap akhir pada saat cairan mengental, dituangkan ke dalam cetakan. Pembuatan permen dilakukan dengan pemanambahan sirup gula yang hampirmengkristal dengan menambah ekstrak (lemon, mocca, susu, strawberry, dan lain-lain) Sirup tersebut disimpan dalam periuk tanah selama tiga bulan sambil sewaktu-waktu diaduk. Bila Kristal telah terbentuk maka dikeluarkan  sedikit demi sedikit lalu dibentuk kemudian dikemas sesuai ukuran yang dikehendaki.
 Dalam 100 ml nira segar mengandung total padatan sekitar15,20 - 19,70 g, sukrosa12,30 - 17,40 g, abu0,11 - 0,41 g, protein 0,23 - 0, 32 dan asam ascorbik16 - 30 g.

Selasa, 26 Oktober 2010

DAFTAR ISI

RUBRIK BULETIN JELAJAH
  1. Ragam
  2. Pendidikan
  3. Kolom
  4. Rohangan Basa Sunda
  5. Renungan Kalbu

PRAKATA

Assalamualaikum wr.wb
Dengan terbitnya Buletin Jelajah ini di media Blog Spot, Kami selaku Pengurus dari Dapur redaksi mengucapkan banyak terima kasih atas atensi semua komponen yang telibat didalamnya, tentu suatu kebanggaan bagi kita dimana informasi yang begitu pesat via jejaring merupakan salah satu media komunikasi yang meggunakan kecepatan tak terbatas. Namun selaku insan pers/ journalist.. selalu mempunyai prinsip bahwa kebutuhan pembaca adalah penyajian informasi yang melibatkan komunikasi langsung hingga memberi pertimbangan matang untuk mengolah berbagi jenis bacaan.
Buletin Jelajah / Jelajah News yang disajikan sederhana, santun, dan objektif, buat waktu kedepan mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang positif, hinggga akhirnya menuangkan jati diri sebenarnya dalam mengolah informasi informasi penting yang sekiranya perlu juga disampaikan kepada khalayak ramai.
Terima kasih atas semua kerjasamanya dan silahkan untuk membaca info yang ada di Jelajah News & buletin jelajah. 

Senin, 25 Oktober 2010

PERHATIAN

WARTAWAN BULETIN JELAJAH DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DIBEKALI SURAT TUGAS, KARTU LIPUTAN DAN KARTU PERS, YANG TIDAK TERCANTUM DALAM BOX REDAKSI BUKAN WARTAWAN BULETIN JELAJAH

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls